ERA.id - Pertanyaan seputar apa itu keffiyeh menjadi menarik banyak perhatian, setelah dunia menghadapi konflik yang berlarut-larut di Timur Tengah.
Keffiyeh yang menjadi kain penutup kepala tradisional yang berasal dari wilayah Arab, telah menjadi simbol perlawanan dan solidaritas dengan rakyat Palestina.
Mengapa keffiyeh begitu erat terkait dengan perjuangan Palestina? Apa makna di balik motifnya yang khas? Dalam artikel ini, kita akan menjelajahi asal-usul keffiyeh dan bagaimana benda ini telah menjadi bagian tak terpisahkan dari identitas Palestina.
Apa Itu Keffiyeh?
Dilansir dari laman NPR, keffiyeh juga dikenal sebagai "hatta" adalah penutup kepala tradisional Arab. Secara historis, keffiyeh digunakan oleh komunitas nomaden atau Badui di Palestina.
Keffiyeh biasanya terbuat dari katun dan dihiasi dengan motif tenun yang khas. Selain itu, keffiyeh juga hadir dalam berbagai warna, meskipun selama abad terakhir, warna hitam dan putih telah menjadi identik dengan masyarakat Palestina.
Makna di Balik Motif Keffiyeh
Beberapa orang mengatakan bahwa motif pada keffiyeh melambangkan aspek kehidupan Palestina yang berbeda, berikut beberapa makna di antaranya:
- garis hitam tebal di tepinya melambangkan rute perdagangan historis yang pernah melintasi Palestina
- desain seperti jaring ikan melambangkan hubungan masyarakat Palestina dengan Laut Mediterania
- garis lengkungnya menyerupai pohon zaitun melambangkan sumber kebanggaan utama bagi masyarakat Palestina.
Meskipun tidak ada satupun klaim yang dapat didukung oleh bukti sejarah selama 10 tahun terakhir, motif-motif keffiyeh tersebut telah dianggap sebagai makna tersendiri oleh masyarakat Palestina di diaspora.
"Dalam penelitian dan pengalaman saya, sering berinteraksi dengan keffiyeh abad ke-19, saya sering melihat berbagai warna," kata Wafa Ghnaim, pakar pakaian Palestina dan peneliti senior di Metropolitan Museum of Art.
"Saya melihat putih-hitam seperti yang kita lihat sekarang, tetapi juga hijau. Dan terkadang saya melihat benang emas dan merah. Baru pada 1930-an kita mulai melihat perubahan arti keffiyeh, bukan dari motif pada syal, tetapi dari penggunaannya."
Bagaimana Arti Keffiyeh Berubah Seiring Waktu?
Menurut Wafa Ghnaim, hingga 1920-an, keffiyeh hampir eksklusif digunakan oleh pria Badui. Cara ini adalah untuk membedakan pria nomaden di Palestina dari penduduk desa, petani, dan penduduk kota.
Ghnaim melanjutkan, penggunaan keffiyeh sebagai pernyataan politik pertama kali terlihat pada Pemberontakan Arab di Palestina pada tahun 1936. Pemberontakan ini melawan kekuasaan Inggris dan menuntut kemerdekaan serta diakhirinya imigrasi Yahudi.
Pada saat itu, sebagian besar perlawanan bersenjata terjadi di desa-desa. Para pejuang menggunakan keffiyeh untuk menyembunyikan wajah mereka, sehingga keffiyeh menjadi identik dengan revolusi.
Selain itu, pemimpin pemberontakan memerintahkan para pria untuk mengenakan keffiyeh sebagai bentuk solidaritas dengan para revolusioner dan agar Inggris tidak bisa membedakan pejuang dari lainnya.
Kemudian memasuki era 1960-an, keffiyeh mulai dikaitkan dengan nasionalisme Palestina, khususnya setelah diadopsi oleh para pemimpin seperti Yasser Arafat. Pada masa ini, keffiyeh melambangkan solidaritas dan perlawanan terhadap pendudukan Israel.
Di kalangan masyarakat Palestina, terdapat cerita apokrif yang menyebutkan bahwa Arafat melipat keffiyehnya dengan cara yang mengingatkannya kepada Kubah Batu di Yerusalem, dan membiarkan panel sampingnya terjuntai seperti peta historis Palestina.
Bertepatan dengan itu, para fedayeen (sebutan untuk militan nasionalis Palestina) turut melakukan operasi gerilya sambil mengenakan keffiyeh.
Selain apa itu keffiyeh, ikuti artikel-artikel menarik lainnya juga ya. Ingin tahu informasi menarik lainnya? Jangan ketinggalan, pantau terus kabar terupdate dari ERA dan follow semua akun sosial medianya! Bikin Paham, Bikin Nyaman…