ERA.id - Sedikitnya 45 orang dilaporkan tewas akibat kebakaran di sebuah restoran di Bangladesh, Jumat (1/3/2024). Kebakaran itu diduga karena kebocoran gas atau kompor yang menyebar dengan cepat.
Otoritas pemadam kebakaran setempat mengatakan kobaran api baru bisa dipadamkan setelah dua jam oleh 13 unit petugas pemadam kebakaran. 45 orang dilaporkan tewas dan 22 lainnya menderita luka bakar serius.
"Rumah sakit merawat 22 orang yang menderita luka bakar. Ke-22 orang tersebut berada dalam kondisi kritis," kata Menteri Kesehatan Samanta Lal Sen, dikutip Reuters, Jumat (1/3/2024).
Kebakaran itu melanda gedung enam lantai yang menjadi lokasi restoran tempat banyak keluarga dan anak-anak menyantap makanan. Dalam laporan disebutkan kebakaran itu bersumber dari sebuah restoran briyani.
"Api bisa saja berasal dari kebocoran gas atau kompor. Itu adalah bangunan berbahaya dengan tabung gas di setiap lantai, bahkan di tangga," kata Brigadir Jenderal Utama Uddin, pejabat tinggi dinas pemadam kebakaran.
Uddin juga menjelaskan bangunan itu hanya memiliki satu tangga dan tidak memiliki pintu darurat serta langkah-langkah keamanan lainnya.
Para dokter mengatakan sebagian besar korban tewas karena sesak napas, sementara yang lain meninggal saat mereka melompat dari gedung, yang juga menampung beberapa toko pakaian dan telepon seluler.
"Petugas pemadam kebakaran menggunakan derek untuk menyelamatkan orang-orang dari gedung yang hangus," kata petugas pemadam kebakaran, yang masih bekerja untuk membersihkan puing-puing dan membasmi sisa bara api.
Sejauh ini pemerintah telah membentuk panel beranggotakan lima orang untuk menyelidiki insiden tersebut.
Pengawasan ketat terhadap Bangladesh dan pengecer pakaian global besar yang memproduksi di sana telah membantu mencegah bencana di sektor garmen sejak kebakaran pada tahun 2012 dan runtuhnya gedung pada tahun 2013 yang menewaskan lebih dari 1.200 pekerja.
Namun di industri lain, yang sebagian besar melayani perekonomian dalam negeri yang sedang berkembang dan kurang memberikan perhatian pada keselamatan, ratusan orang tewas dalam kebakaran.
Kebakaran sering terjadi di Dhaka yang berpenduduk padat, di mana banyak bangunan baru bermunculan, namun banyak yang tidak memiliki langkah-langkah keselamatan yang memadai. Kebakaran dan ledakan disebabkan oleh kerusakan tabung gas, AC, dan kabel listrik yang buruk.
Pada bulan Juli 2021, banyak anak-anak termasuk di antara 54 orang yang tewas di sebuah pabrik pengolahan makanan di luar Dhaka, sementara setidaknya 70 orang tewas dalam kebakaran pada bulan Februari 2019 yang melanda sebuah kawasan yang telah berusia berabad-abad.