Sempat Alami Kerusakan Mesin, Kapal Pencari Tuna di Jepang Pembawa Awak Indonesia Dievakuasi

| 04 Mar 2024 17:45
Sempat Alami Kerusakan Mesin, Kapal Pencari Tuna di Jepang Pembawa Awak Indonesia Dievakuasi
Kapal Jepang terdampar (Dok: NHK)

ERA.id - Sebuah kapal penangkap ikan tuna dihantam gelombang tinggi di lepas rangkaian pulau di barat daya Tokyo, Senin (4/3/2024). Satu orang dinyatakan tewas dan puluhan nelayan lainnya selamat.

Fukuei Maru No.8 mengalami kerusakan mesin pada Minggu (3/3/2024) di Samudra Pasifik sebelum akhirnya dihantam gelombang tinggi. Kerusakan itu dilaporkan terjadi setelah lima jam kapal pencari tuna itu meninggalkan Palabuhan Yaizu di Jepang menuju ke Amerika Serikat.

"Kapal tersebut tampaknya terhanyut di laut yang ganas dan tertiup angin kencang, dan kapten kapal mengirimkan sinyal bahaya sekitar lima jam kemudian, mengatakan kapalnya menabrak batu karang," menurut pernyataan penjaga pantai, dikutip NHK, Senin (4/3/2024).

Setelah menerima laporan tersebut, tim penjaga pantai bergegas ke lokasi untuk menyelamatkan para awak kapal. Setelah tiba dalam dua jam, tim penjaga pantai diinformasikan bahwa satu awak kapal hilang.

Penjaga pantai mengirim tiga kapal patroli dan tiga helikopter dengan tim penyelamat khusus ke lokasi di mana kapal sepanjang 56 meter, 379 ton itu kandas di utara Pulau Kozushima, bagian dari kelompok Izu dan sekitar 170 kilometer ( 70 mil) barat daya Tokyo.

Dari rekaman yang beredar, para awak kapal berdiri di jembatan kapal yang setengah tenggelam ketika ombak menerjang kapal tersebut, masing-masing orang menunggu giliran sementara sesama awak kapal diterbangkan satu per satu dengan helikopter yang melayang di atas.

"Kapal tersebut membawa 20 awak kapal berkewarganegaraan Indonesia dan lima warga negara Jepang, termasuk kaptennya," kata penjaga pantai.

Sementara itu, pria yang terlempar ke dalam air ditemukan terdampar di pantai dan dinyatakan meninggal di sebuah klinik terdekat. Dia adalah insinyur pertama kapal tersebut dan merupakan pria Jepang berusia 67 tahun.

Lebih lanjut, penyebab matinya mesin kapal dan hilangnya tenaga belum diketahui secara pasti.

Rekomendasi