Tim Editor
ERA.id - Pemerintah China mengutuk serangan Israel ke gedung dan fasilitas diplomatik Iran di Damaskus, Suriah pada Senin (1/4/2024).
Juru bicara Kementerian Luar Negeri China Wang Wenbin mengatakan serangan terhadap Konsultan Iran di Suriah melanggar institusi diplomatik. Wang menegaskan kedaulatan dan kemerdekaan Suriah harus dihormati.
"China mengutuk serangan terhadap Konsulat Iran di Suriah. Keamanan atas institusi diplomatik tidak boleh dilanggar. Kedaulatan, kemerdekaan dan integritas wilayah Suriah harus dihormati," kata Wang Wenbin, dikutip Antara, Selasa (2/4/2024).
Sebelumnya, seorang komandan tertinggi Korps Pengawal Revolusi Islam (IRGC) Iran dan enam perwira lainnya tewas dalam serangan rudal yang menargetkan Konsulat Iran di ibu kota Suriah, Damaskus, pada Senin (1/4/2024).
Wang pun sekali lagi menentang segala bentuk tindakan yang bisa meningkatkan ketegangan atas konflik di Timur Tengah.
"Di tengah gejolak yang sedang berlangsung di Timur Tengah, kami menentang tindakan apa pun yang dapat meningkatkan ketegangan," tegasnya.
Dalam pernyataannya, sayap hubungan masyarakat IRGC mengumumkan tewasnya Jenderal Mohammad Reza Zahedi, seorang komandan senior Pasukan Quds IRGC di Suriah dan Lebanon, wakilnya Jenderal Hadi Haj Rahimi dan lima anggota militer lainnya dalam serangan di sebuah gedung yang menjadi tempat tinggal bagian konsuler Kedutaan Besar Iran di ibu kota Suriah.
Kelima korban jiwa lainnya adalah Hossein Amanollahi, Seyyed Mahdi Jalalati, Mohsen Sadaqat, Ali Agha Babaei dan Syed Ali Salehi Rozbahani, yang semuanya merupakan anggota IRGC.
Pernyataan itu mengatakan Israel melakukan serangan tersebut "menyusul kekalahan yang tidak dapat diperbaiki saat melawan kelompok perlawanan Palestina".
Serangan Israel terus berlangsung di Jalur Gaza, dan telah menewaskan lebih dari 32.800 orang, yang sebagian besar anak-anak, sejak 7 Oktober.
Zahedi adalah seorang komandan veteran IRGC yang sebelumnya memimpin angkatan darat dan angkatan udara IRGC dan juga menjabat sebagai wakil komandan operasi militer IRGC.
Serangan rudal itu dilaporkan menargetkan gedung yang berfungsi sebagai departemen urusan konsuler Kedutaan Besar Iran serta kediaman duta besar Iran.
Disebutkan Duta Besar Iran untuk Suriah Hossein Akbari beserta keluarganya tidak mengalami cedera.
Berbicara kepada media usai serangan, Akbari mengatakan gedung itu diserang dengan jet tempur F-35 dan enam rudal, hingga menewaskan beberapa wakil menteri militer Iran.
Dia mengatakan serangan itu melanggar konvensi internasional dan akan memberi "tanggapan yang menentukan".
Namun, Radio Militer Israel mengatakan Kedutaan Besar Iran bukan target serangan itu, melainkan sebuah gedung di dekatnya yang berfungsi sebagai markas militer IRGC di Damaskus yang dibom, tanpa mengakui bahwa serangan itu dilakukan oleh Tel Aviv.
Dalam sebuah pernyataan, Kementerian Pertahanan Suriah menyebutkan serangan itu terjadi pada pukul 05.00 sore waktu setempat, menuduh Israel melakukan serangan dari Dataran Tinggi Golan.
Serangan itu terjadi di tengah meningkatnya ketegangan di wilayah tersebut pasca serangan gencar Israel di Jalur Gaza.
