ERA.id - China resmi mencabut larangan impor untuk lima fasilitas pengolahan daging sapi utama Australia. Pencabutan ini menandakan hubungan dua negara yang mulai membaik setelah empat tahun berlalu.
Menteri Pertanian Murray Watt mengumumkan larangan daging sapi telah dicabut di lima fasilitas pengolahan daging di NSW dan Queensland. Namun sektor lobster masih ditangguhkan.
"Ini adalah berita yang luar biasa bagi para produsen ternak, bagi industri pengolahan daging, dan bagi para pekerja di industri-industri tersebut,” kata Watt, dikutip SMH, Kamis (30/5/2024).
Pelonggaran pembatasan perdagangan daging sapi ini menyusul kunjungan Perdana Menteri Anthony Albanese dan Menteri Perdagangan Don Farrell ke Tiongkok pada bulan November tahun lalu, yang merupakan kunjungan pertama seorang PM ke Tiongkok sejak tahun 2016.
Watt mengatakan pencabutan ini menguntungkan bagi para petani dan pengolah tempat daging di Australia.
"Upaya yang kami lakukan untuk menstabilkan hubungan kami dengan Tiongkok memberikan keuntungan nyata bagi para petani dan pengolah kami," kata Watt.
Pada tahun 2020, Tiongkok memberlakukan larangan ekspor pertanian Australia berupa jeli, anggur, lobster, dan eksportir daging sapi utama. Larangan ini menyusul pernyataan Perdana Menteri Scott Morrison untuk melakukan penyelidikan independen terhadap virus corona.
Saat itu, alasan Tiongkok menutup beberapa pabrik daging sapi Australia dari pasarnya adalah adanya ketidakberesan dalam pelabelan dan masalah teknis lainnya.
Diketahui, Australia adalah salah satu pemasok daging sapi terbesar bagi Tiongkok, namun volumenya anjlok setelah hubungan diplomatik memburuk, bahkan ketika Beijing membeli daging sapi dalam jumlah yang lebih besar secara keseluruhan.
Sementara itu, larangan jeli dan anggur masing-masing dicabut pada akhir tahun lalu dan awal tahun ini. Akhir tahun lalu, tiga perusahaan pengolah daging sapi Australia diizinkan untuk melanjutkan ekspor dan larangan terhadap lima perusahaan pengolah daging lainnya dicabut pada hari Rabu, sementara dua perusahaan masih ditangguhkan.
"Kami telah melihat beberapa operasi pengolahan lainnya dicabut larangan perdagangannya, namun kini ada lima operasi pengolahan lainnya," jelasnya.
Beijing juga telah mengenakan tarif terhadap impor komoditas Australia senilai miliaran dolar, yang sebagian besar telah dicabut sejak pergantian pemerintahan di Canberra dua tahun lalu.