Tim Editor
ERA.id - Pejabat Malaysia mulai melakukan pembersihan pantai setelah mendapat laporan adanya penyebaran tumpahan minyak dari Singapura. Tim patroli pantai langsung menelusuri pantai-pantai setempat.
Ketua Komite Kesehatan dan Lingkungan Johor Ling Tian Soon mengatakan situasi ini mungkin memerlukan pengaktifan rencana aksi pembersihan pantai untuk melakukan operasi pembersihan di pantai. Ia mengatakan, instansi terkait juga akan terus memantau tumpahan minyak di sepanjang perairan Pengerang dari waktu ke waktu.
"Menyusul pemberitahuan insiden tumpahan minyak, Departemen Lingkungan Hidup (DoE) Johor telah meminta bantuan dari Departemen Kelautan Regional Selatan (JLWS), Dewan Pelabuhan Johor (LPJ), kantor distrik Kota Tinggi dan Dewan Kota Pengerang (MPP)," kata Ling, dikutip Malaymail, Jumat (21/6/2024).
"Badan Penegakan Maritim Malaysia (MMEA), polisi laut, angkatan laut, Angkatan Pertahanan Sipil (APAM), Terminal Dialog Pengerang Sdn Bhd, serta perusahaan energi nasional Petroliam Nasional Berhad (Petronas) di Pengerang untuk membantu kegiatan patroli di laut untuk memperoleh informasi lebih lanjut mengenai situasi saat ini," tambahnya.
Ling menanggapi tumpahan minyak dari Singapura menyusul insiden di Terminal Pasir Panjang pada 14 Juni. Dia, yang juga merupakan anggota dewan Yong Peng, mengatakan Johor DoE menerima pemberitahuan dari Badan Lingkungan Hidup Nasional (NEA) Singapura mengenai insiden yang menyebabkan tumpahan minyak di laut pada pukul 8.30 pagi pada hari Selasa.
"Keesokan harinya sekitar pukul 09.30, Johor DoE menerima notifikasi dari MPP bahwa mereka mendeteksi adanya pencemaran minyak di kawasan pantai Sungai Rengit di Pengerang," jelasnya.
Diketahui tumpahan minyak di Singapura itu berawal dari kapal keruk berbendera Belanda Vox Maxima yang menabrak kapal bunker berbendera Singapura yang tidak bergerak di Terminal Pasir Panjang pada pukul 14.20, Jumat (14/6). Tabrakan itu menyebabkan minyak bocor dari tangki kargo yang rusak ke laut.
Lokasi kejadian dilaporkan kurang dari 10 km dari resor pulau Sentosa yang populer.
Setelah kejadian tersebut, media Singapura melaporkan bahwa arus pasang surut menyimpan minyak di sepanjang garis pantai di Sentosa, Cagar Alam Labrador, Kepulauan Selatan, Marina South Pier, dan East Coast Parkway (ECP).
Dalam pernyataan bersama Otoritas Maritim dan Pelabuhan Singapura (MPA), Dewan Taman Nasional (NParks), NEA dan Sentosa Development Corporation, disebutkan tidak ada kebocoran lebih lanjut sejak malam tanggal 14 Juni dan semua minyak yang keluar telah diolah dengan dispersan.
Ia menambahkan bahwa kontingen yang terdiri dari 18 kapal tanggap dikerahkan untuk menahan dan membersihkan tumpahan.
Pada tanggal 15 Juni, dilaporkan bahwa hampir 1.500 meter tiang peti kemas telah dipasang, dengan tiang penyerap dipasang untuk menyedot minyak yang melanggar batas di Berlayer Creek dan Rocky Shore di Cagar Alam Labrador di republik ini.
