Amerika Serikat Kucurkan Bantuan Tambahan ke Ukraina, Ada Tank hingga Senjata

| 04 Jul 2024 19:15
Amerika Serikat Kucurkan Bantuan Tambahan ke Ukraina, Ada Tank hingga Senjata
AS tambah bantuan ke Ukraina (X/Potus)

ERA.id - Amerika Serikat mengumumkan bantuan tambahan untuk memenuhi kebutuhan penting keamanan dan pertahanan Ukraina. Bantuan itu mencakup otorisasi paket Presidential Drawdown Authority (PDA) senilai hingga 150 juta dolar AS (Rp2,45 triliun).

"Termasuk pencegat pertahanan udara tambahan, artileri dan senjata lainnya, serta senjata anti tank," kata Pentagon, dikutip Anadolu, Kamis (4/7/2024).

Paket PDA yang diberikan AS untuk Ukraina mencakup kemampuan seperti rudal untuk sistem pertahanan udara HAWK dan amunisi untuk Sistem Roket Artileri Mobilitas Tinggi (HIMARS).

Paket itu merupakan gelombang ke-60 yang disediakan pemerintahan Biden dari inventaris Pentagon untuk Ukraina sejak Agustus 2021.

Selain itu, AS juga turut mengumumkan paket signifikan pencegat pertahanan udara yang menggunakan dana Inisiatif Bantuan Keamanan Ukraina (USAI) sekitar 2,2 miliar dolar AS (Rp35,9 triliun)

"Pendanaan ini akan digunakan untuk membeli pencegat untuk sistem pertahanan udara PATRIOT dan NASAMS untuk Ukraina," ujar Pentagon.

Diketahui Amerika Serikat telah memberikan lebih dari 54,2 miliar dolar AS (Rp885,6 triliun) bantuan keamanan ke Ukraina sejak awal pemerintahan Biden. Bantuan itu termasuk lebih dari 53,6 miliar dolar AS (Rp875,8 triliun) sejak Rusia mulai melancarkan invasi yang tidak beralasan dan brutal pada 24 Februari 2022.

Dalam pertemuan dengan mitranya dari Ukraina, Rustem Umerov, Menteri Pertahanan AS Lloyd Austin mengatakan AS akan segera mengumumkan paket bantuan baru untuk Ukraina senilai lebih dari 2,3 miliar dolar AS (Rp37,6 triliun).

Austin menekankan bahwa AS tidak akan pernah goyah dalam memberikan dukungan. Ia mengatakan bahwa AS bersama 50 sekutu dan mitranya akan terus memberikan 'kemampuan penting', yang dibutuhkan Ukraina untuk melawan agresi Rusia saat ini dan untuk menghalangi agresi Rusia di masa depan.

Rekomendasi