PM Palestina Benarkan Hamas dan Fatah Akan Bertemu di Kairo, Bahas Apa?

| 25 Sep 2024 19:15
PM Palestina Benarkan Hamas dan Fatah Akan Bertemu di Kairo, Bahas Apa?
Hamas Fatah bertemu (X/@PalestinePMO)

ERA.id - Perdana Menteri Palestina Mohammad Mustafa mengatakan bahwa perwakilan dari kelompok Fatah dan Hamas akan segera mengadakan pertemuan di ibu kota Mesir, Kairo.

Pertemuan antara Fatah dan Hamas itu dikonfirmasi oleh Mustafa saat wawancara dengan saluran Al Jazeera Mubasher, Selasa (24/9) waktu setempat. Mustafa menyatakan bahwa pertemuan itu akan membicarakan tujuan mencapai kesepakatan guna memperbaiki kondisi demi melayani masyarakat Gaza.

Mustafa menambahkan bahwa pembicaraan ini tidak menutup kemungkinan bisa diperluas untuk melibatkan kelompok-kelompok Palestina lainnya.

Setelah berakhirnya perang Israel di Gaza, Mustafa menyebut bahwa Jalur Gaza akan dikelola oleh Otoritas Palestina. Ia menegaskan bahwa Gaza adalah bagian dari wilayah Palestina, dan Otoritas Palestina beserta lembaganya serta para pegawainya ada di Jalur Gaza, khususnya dalam menjalankan pekerjaan di bidang pendidikan dan kesehatan.

Mustafa menekankan bahwa satu-satunya otoritas yang sah di Palestina adalah negara Palestina dan Organisasi Pembebasan Palestina (PLO). Ia juga menyampaikan bahwa Otoritas Palestina akan memerintah Jalur Gaza dengan cara yang mencakup semua entitas Palestina tanpa mengecualikan siapapun.

Selain itu, Mustafa juga menyoroti pentingnya menyatukan rakyat Palestina dan mengoordinasikan upaya untuk rekonstruksi Gaza serta mewujudkan kenegaraan Palestina di masa depan.

Lebih lanjut, ia menyerukan kepada aktor-aktor internasional, terutama Amerika Serikat (AS), untuk mendukung hak-hak Palestina dan mendesak Washington agar mewujudkan solusi dua negara yang selama ini hanya sebatas retorika menjadi langkah nyata dengan mengendalikan Israel.

Diketahui, pembicaraan di Kairo itu merupakan tindak lanjut pertemuan dua hari di Beijing dan perjanjian rekonsiliasi yang ditandatangani oleh 14 kelompok Palestina, termasuk Fatah dan Hamas, pada bulan Juli lalu untuk mengakhiri perpecahan internal dan mempromosikan persatuan Palestina.

Rekomendasi