ERA.id - Seorang bocah berusia 17 tahun ditangkap oleh kepolisian India setelah diduga mengunggah ancaman hoaks bom di sejumlah maskapai penerbangan negara itu. Bocah itu mengaku memiliki dendam dengan temannya sendiri soal keuangan.
Menteri Penerbangan India, Ram Mohan Naidu Kinjarapu, mengutuk tindakan bocah itu yang dinilai membahayakan nyawa banyak orang. Ram mengatakan tindakan bocah itu melanggar hukum yang menyebabkan kekacauan.
"Tindakan nakal dan melanggar hukum seperti itu merupakan masalah yang sangat memperihatinkan dan saya mengutuk keras segal upaya untuk membahayakan keselamatan, keamanan, dan integritas operasional sektro penerbangan kita," katanya, dikutip CNA, Kamis (17/10/2024).
Lalu, kata Ram, otoritas setempat akan memantau situasi yang terjadi dalam beberapa hari terakhir. Pihaknya juga memastikan pelaku akan ditindak sesuai dengan hukum yang berlaku.
"Kami memantau situasi dengan saksama dan memastikan bahwa setiap tindakan yang diperlukan diambil terhadap tindakan tersebut," tegasnya.
Media lokal melaporkan bahwa seorang remaja berusia 17 tahun dari kota Rajnandgaon di negara bagian Chhattishgarh ditangkap. Remaja itu diduga mengeluarkan ancaman untuk menjebak seorang teman yang memiliki perselisihan keuangan dengannya.
NDTV melaporkan, remaja itu mengunggah ancaman tersebut memakai akun di platform media sosial X dengan memakai identitas temannya.
"Ayah remaja tersebut dan pemilik akun X yang digunakan juga dipanggil oleh polisi untuk diinterogasi," demikian dilaporkan Economic Times India.
Ram mengatakan bahwa remaja tersebut bertanggung jawab atas ancaman yang menargetkan tiga penerbangan.
Diketahui ancaman yang diunggah oleh bocah itu melibatkan dua penerbangan IndiGo yang melakukan perjalanan ke Muscat, Oman dan satu lagi ke Jeddah, Arab Saudi. Kemudian satu penerbangan Air India ke New York.
"Semua orang lain yang bertanggung jawab atas gangguan tersebut akan diidentifikasi dan dihukum sebagaimana mestinya," tegasnya.
Lebih dari selusin ancaman bom palsu telah dibuat terhadap penerbangan yang dioperasikan oleh beberapa layanan udara India minggu ini, yang mendorong pemerintah dan otoritas penerbangan sipil untuk memperingatkan bahwa "tindakan yang sangat tegas" akan diambil.
Setidaknya delapan penerbangan maskapai terkemuka IndiGo menjadi sasaran ancaman tersebut. Tiga Spicejet, dua Vistara, dan empat Air India juga menerima pesan serupa secara daring minggu ini.
Ancaman hoax terus berlanjut, dengan Vistara mengatakan pada hari Kamis bahwa jet penumpangnya yang terbang dari Frankfurt, Jerman ke Mumbai sehari sebelumnya telah menerima "ancaman keamanan" di media sosial, tetapi mendarat dengan selamat di tujuan yang direncanakan.
Selain itu pada Selasa malam, angkatan udara Singapura menerbangkan jet F-15SG setelah sebuah email diterima tentang adanya bom di dalam pesawat Air India Express yang menuju negara tersebut.
Polisi mengatakan bahwa tidak ada barang berbahaya yang ditemukan di dalam pesawat setelah pemeriksaan dilakukan.
Air India mengatakan penerbangannya dari New Delhi ke Chicago juga terpaksa mendarat di Kanada pada hari Selasa setelah "ancaman keamanan diposting secara daring". Penumpang kemudian dibawa ke tujuan mereka dengan pesawat Angkatan Udara Kanada.
Lebih lanjut, IndiGo, Spicejet, dan Vistara mengatakan dalam pernyataan mereka bahwa mereka bekerja sama dengan pihak berwenang untuk mengikuti prosedur standar.