Tepis Tudingan Melenceng Gabung BRICS, Menlu Sugiono: Wujud Politik Bebas Aktif

| 10 Jan 2025 13:15
Tepis Tudingan Melenceng Gabung BRICS, Menlu Sugiono: Wujud Politik Bebas Aktif
Menlu Sugiono soal BRICS (Era.id/Nurul Tryani)

ERA.id - Menteri Luar Negeri RI Sugiono menegaskan bergabungnya Indonesia sebagai anggota penuh BRICS bukan untuk menjadi kelompok tertentu dalam diplomasi politik luar negeri. Menlu Sugiono justru menekankan Indonesia akan tetap bebas aktif meski sudah bergabung dengan BRICS.

"Pada bulan ini Indonesia telah secara resmi bergabung menjadi anggota BRICS. Dalam kurun waktu kurang dari tiga bulan, para anggota BRICS sepakat untuk memutuskan dan menerima Indonesia sebagai anggota penuh," kata Menlu Sugiono di kantor Kementerian Luar Negeri RI, Jakarta, Jumat (10/1/2025).

Keputusan anggota BRICS untuk menerima Indonesia secara penuh ini, kata Menlu Sugiono, menandakan bahwa Indonesia dipandang sebagai negara yang penting untuk segera bergabung.

Di sisi lain, Menlu Sugiono juga mengakui awalnya banyak pihak yang mempertanyakan keputusan Indonesia untuk bergabung dengan BRICS. Bahkan keputusan itu dianggap melenceng dari prinsip politik luar negeri Indonesia yang bebas aktif.

Akan tetapi, Menlu Sugiono menekankan bergabungnya Indonesia ke dalam BRICS justru sebagai wujud dari politik bebas aktif itu sendiri. Hal ini, kata Menlu Sugiono, lantaran keputusan bergabung dengan BRICS bukan hal yang dilakukan dalam semalam saja.

"Namun justru sebaliknya, keanggotaan Indonesia di BRICS adalah merupakan wujud dari politik luar negeri Indonesia yang bebas aktif itu sendiri," ujarnya.

"Karena keputusan ini bukanlah merupakan hasil kerja semalam, melainkan buah dari kiprah konsistensi dan keteguhan diplomasi Indonesia selama puluhan tahun," tegasnya menambahkan.

Dengan bergabungnya Indonesia ke dalam BRICS, Menlu Sugiono memastikan bahwa keanggotaan itu akan menjadikan Indonesia sebagai jembatan bagi negara-negara berkembang dan kawasan Indo-Pasifik.

Selain itu, Menlu Sugiono juga memastikan Indonesia akan secara aktif mencegah meruncingnya persaingan geoekonomi dan geopolitik.

"Sebagai anggota BRICS Indonesia akan memastikan untuk menjembatani kepentingan negara-negara berkambang dan kawasan Indo-pasifik, dan akan terus aktif mencegah meruncinganya persaingan geoekonomi dan geopolik," tegasnya.

Lebih lanjut, Menlu Sugiono kembali menegaskan bahwa bergabungnya Indonesia dengan BRICS adalah wujud dari pelaksanaan politik luar negeri yang bebas aktif.

"Oleh karna itu sekali lagi, bergabungnya Indonesia ke dalam BRICS merupakan sebuah wujud dari pelaksanaan politik luar negeri Indonesia yang bebas aktif," pungkasnya.

Keanggotaan Indonesia ke dalam BRICS sebelumnya disampaikan oleh Kementerian Luar Negeri Brasil. Keanggotaan itu resmi disandang Indonesia setelah penantian dua tahun sejak mengajukan keanggotaan penuhnya.

Namun keanggotaan itu ditunda karena bertepatan dengan pemilihan umum Indonesia tahun 2024.

"Negara-negara BRICS, secara konsensus, menyetujui masuknya Indonesia ke dalam kelompok tersebut, sesuai dengan prinsip-prinsip panduan, kriteria, dan prosedur untuk memperluas kerangka keanggotaan yang disepakati di Johannesburg," kata kementerian luar negeri Brasil, dikutip AP beberapa waktu lalu. 

Rekomendasi