Tim Editor
ERA.id - Pemerintah Mesir menegaskan kembali keyakinan dan dukungannya untuk membangun kembali Gaza tanpa menggusur warga Palestina. Mesir menekankan tidak akan tinggal diam mengenai perjanjian gencatan senjata di Gaza.
"Upaya Mesir terkait Gaza terus berlanjut dan tidak akan berhenti dalam hal penerapan persyaratan khusus perjanjian gencatan senjata dalam tiga tahapnya. Kami memiliki visi yang jelas untuk membangun kembali Jalur Gaza tanpa ada warga yang meninggalkan tanahnya," kata Menteri Luar Negeri Mesir Badr Abdelatty, dikutip Anadolu, Senin (3/2/2025).
Pernyataan ini mengacu pada usulan Presiden AS Donald Trump yang meminta warga Palestina di Gaza direlokasi ke Mesir dan Yordania. Namun usulan itu ditolak keras oleh Kairo dan Amman.
Bukan hanya itu saja, dalam pertemuan enam negara menteri Arab di Kairo pekan lalu secara tegas menolak pengusiran warga Palestina dari Gaza. Pertemuan itu juga kembali menekankan seruan solusi dua negara bagi Israel dan Palestina.
Usulan Trump muncul setelah perjanjian gencatan senjata berlaku di Gaza pada 19 Januari, sehari sebelum pelantikannya.
Sejak genosida Israel di Gaza pada 7 Oktober 2023, 47.500 orang, sebagian besar dari mereka adalah wanita dan anak-anak tewas akibat serangan dan melukai lebih dari 111.000 orang.
