ERA.id - Dalam sebuah forum G20, Direktur Pelaksana International Monetary Fund (IMF), Kristalina Georgieva, menyatakan bahwa ekonomi global menghadapi resesi tahun ini. Sambil menerobos resesi, negara-negara perlu membuat kebijakan yang tepat agar bisa keluar dari krisis dengan selamat.
"Karena dampak lanjutan dari pandemi COVID-19, ekonomi global menghadapi resesi tahun ini. Sementara, pemulihan secara parsial mungkin bisa terjadi pada tahun 2021," kata Kristalina dalam pernyataannya di pertemuan Menteri Keuangan G20 dan Bank Dunia pada Sabtu (18/7/2020).
Kebijakan yang bakal membantu adalah tetap diutamakannya sistem kesehatan publik demi melindungi masyarakat, lapangan pekerjaan, dan aktivitas ekonomi. Kebijakan dukungan fiskal dan moneter juga diperlukan agar tiap negara bisa keluar dari krisis pandemi dengan selamat. Dalam hal ini, IMF mengklaim telah membantu 72 negara dalam waktu empat bulan terakhir dalam hal bantuan dana darurat.
At #G20 Finance Ministers & Central Bank Governors meeting today I emphasized that in the next phase of the crisis further policy action will be required, as well as increased international cooperation. The G20 Action Plan is key to this effort. https://t.co/iK40LcRkpH pic.twitter.com/9pjwO2FLOp
— Kristalina Georgieva (@KGeorgieva) July 18, 2020
Kristalina juga mendorong kerjasama global untuk menyokong negara-negara dengan ekonomi lemah, terutama yang tengah berjibaku dengan utang negara dan bergantung pada sektor-sektor yang luluh lantak karena pandemi. Contohnya, negara-negara Oseania yang ekonominya lesu karena sektor pariwisata yang sepi selama pandemi COVID-19.
Ia juga menilai program Debt Service Suspension Initiative (DSSI) dari G20 juga ia nilai sangat baik dan jangka waktunya perlu diperpanjang.
"IMF akan mencoba sarana lain yang sungguh-sungguh baru dan berguna dalam menghadapi krisis ini," kata Kristalina.
Ia menutup sambutannya dengan mengatakan bahwa IMF akan terus memainkan perannya sebagai penyedia jaring penyelamat finansial bagi negara-negara anggota terutama dalam suasana krisis finansial global.