ERA.id - Ketegangan antara Amerika Serikat (AS) dan China terjadi di Laut China Selatan selama berbulan-bulan terakhir. Akibat terus meningkatnya kehadiran armada tempur kedua negara di kawasan dekat Natuna itu, banyak yang berspekulasi bahwa hal itu pada akhirnya bisa memicu lahirnya perang senjata antar kedua negara.
Namun, China menegaskan tidak akan pernah menggunakan senjata jika Amerkika tidak memulai duluan.
"China telah mengatakan kepada personel layanannya untuk tidak menembakkan tembakan pertama karena Beijing berupaya mengurangi ketegangan dengan Amerika Serikat di Laut China Selatan," kata seorang sumber di pemeritahan China kepada South China Morning Post, Rabu (12/8/2020).
Menteri Pertahanan kedua negara Mark Esper dan Wei Fenghe juga disebut sudah menjalin kontak telepon. Artinya sudah ada isyarat damai dari dua negara besar tersebut. Sebelumnya pada bulan lalu pihak AS telah berinisiatif mengajak China melakukan pembicaraan soal Laut China Selatan. Namun pada saat itu China menanggapi dengan dingin.
"Tetapi sebuah sumber mengatakan bahwa kepemimpinan China kemudian berubah pikiran dan memutuskan untuk menghubungi [AS] ketika ketegangan meningkat di laut China Selatan dan Timur," jelas sumber itu.
Satu sumber yang dekat dengan militer juga mengatakan Beijing telah berkomunikasi melalui berbagai saluran dengan AS, dan bahwa mereka telah mengatakan kepada militernya jangan pernah menembak dulu sebagai isyarat niat baik untuk menjaga situasi tetap terkendali.