ERA.id - Sembilan tentara tewas, dan puluhan personel militer dan warga sipil luka-luka, setelah dua ledaka bom terjadi di sebuah kota di selatan Filipina, Senin (24/8/2020).
Ledakan pertama terjadi sekitar tengah hari di jalan utama kota Jolo, Provinsi Sulu, yang terletak 1.000 kilometer selatan Manila.
Sumber-sumber dari pihak militer mengatakan bahwa ledakan pertama berasal dari bom yang ditempelkan ke sebuah motor, seperti dilansir oleh DW.
Ledakan itu merusak toko makanan dan komputer serta dua truk militer, kata juru biacara militer Rex Payot.
BREAKING: Two consecutive powerful explosions rocked a heavily populated barangay of Jolo killing at least 11 people & wounding 24 others. The area is a known stronghold of the extremist group Abu Sayyaf.
My thoughts and prayers go out to the victims of Jolo blasts. #PrayForJolo pic.twitter.com/JRQ5HLJQ6I
— Aj (@Ako_yPilipino) August 24, 2020
Tak berselang lama dari ledakan pertama, terjadilah ledakan kedua. Saat ini belum diketahui skala kerusakan yang diakibatkan dua ledakan tersebut. Belum ada grup yang mengaku bertanggungjawab atas kejadian tersebut.
Kota Jolo, yang berada di Pulau Jolo, merupakan basis militan Abu Sayyaf, sebuah kelompok yang mengikrarkan kesetiaannya pada Negarah Islam. Selama beberapa bulan terakhir, pihak militer Filipina memang tengah melancarkan serangan atas salah satu kelompok paling berbahaya di negara tersebut.
Akhir-akhir ini, tekanan dari militer Filipina telah menyusutkan anggota kelompok Abu Sayyaf menjadi beberapa ratus saja. Dua minggu lalu, komandan utama Abduljihad Susukan diserahkan ke otoritas Filipina untuk mendapatkan penanganan medis atas luka yang telah lama ia idap selama beberapa tahun.