Biden Terpilih, Kelompok Hamas Desak AS Batalkan Pengakuan Yerusalem

| 09 Nov 2020 19:05
Biden Terpilih, Kelompok Hamas Desak AS Batalkan Pengakuan Yerusalem
Pemimpin HAMAS Ismail Haniyeh. (REUTERS/Mohammed Salem)

ERA.id - Pemimpin Hamas, Ismail Haniyeh, mendesak presiden terpilih Amerika Serikat Joe Biden agar membatalkan kesepakatan bertajuk the Trump Peace Plan yang mencantumkan pengakuan AS bahwa Yerusalem merupakan ibu kota Israel.

Lewat pernyataan tertulisnya, Haniyeh meminta agar kesepakatan di era kepemimpinan Presiden Trump itu dibatalkan.

Pakta Damai Trump, atau yang oleh pendukung Trump disebut sebagai "kesepakatan abad ini", berisi pengakuan Yerusalem sebagai "ibu kota Israel yang tak dapat terbagi". Perjanjian ini juga mengakui kedaulatan Israel atas sebagian besar wilayah Tepi Barat.

Dalam rencana Trump tersebut, negara Palestina nantinya akan didirikan dalam bentuk kepulauan yang dihubungkan dengan jembatan dan terowongan, seperti dilansir ANTARA.

Haniyeh mendesak Biden agar "meralat arah kebijakan AS yang tak adil terhadap rakyat kami (Palestina), sehingga AS menjadi mitra (bagi Israel) dalam urusan penindasan dan agresi."

Pemimpin Hamas akan menyeru pemerintahan AS yang baru untuk "menghormati itikad rakyat Palestina beserta pilihan demokratis mereka...  dan untuk menahan diri dari kebijakan yang menekan rakyat dan negara-negara kawasan untuk menormalisasi hubungan dengan pendudukan (Israel)."

Rekomendasi