ERA.id - Para ahli bingung dengan fenomena penurunan secara drastis kasus virus Corona di India.
Para ahli menduga India sudah mencapai herd immunity atau kekebalan kawanan.
Ketika pandemi virus Corona melanda India, ada kekhawatiran sistem kesehatan akan kolaps di negara terpadat kedua di dunia itu.
Tetapi infeksi mulai menurun pada September, dan sekarang negara tersebut melaporkan sekitar 11.000 kasus baru setiap hari, dibandingkan dengan puncak hampir 100.000 per hari di bulan September 2020 lalu. Penurunan hampir 1.000 persen itu, membuat para ahli bingung.
Pemerintah India tetap harus terus mengambil tindakan pencegahan. Sebab, penelitian baru menunjukkan orang yang terinfeksi satu jenis virus dapat terinfeksi kembali dengan virus jenis baru.
Sementara ada lagi penelitian yang menunjukkan bahwa lebih banyak orang telah terinfeksi di kota-kota besar, daripada di desa. Bahkan penularan virus itu bergerak lebih lambat di pedesaan pedalaman.
"Di daerah pedesaan, tingkat penularannya rendah, dan kami dua pertiga di pedesaan. Itu adalah sesuatu yang harus kita ingat terus," kata Dr K Srinath Reddy, presiden Yayasan Kesehatan Masyarakat India, dikutip dari Aljazeera, Kamis (18/2/2021).
Kemungkinan lain adalah banyak orang India terpapar berbagai penyakit sepanjang hidup mereka, seperti kolera, tifus, dan tuberkulosis, dan paparan ini dapat memicu tubuh untuk meningkatkan respons kekebalan awal yang lebih kuat terhadap virus baru.
"Ini adalah kombinasi dari faktor-faktor yang memberi kekebalan pada populasi, tetapi bukan konsep kekebalan kawanan, yang seperti yang saya katakan sangat kabur," ujar Reddy.
Di sisi lain, Pemerintah India sebagian mengaitkan penurunan kasus tersebut dengan penggunaan masker. Masyarakat wajib mengenakan masker saat berada di ruang publik.
Jika tidak, mereka akan dianggap melakukan pelanggaran dengan denda yang besar di beberapa kota.
India kini masih menjadi negara kedua dengan kasus Covid-19 terbanyak. Menurut data Worldometers per Rabu (17/2), India memiliki 10.937.320 kasus positif, dengan 155.949 kematian, dan 10.644.858 pasien berhasil sembuh.