'Serangan Teror' di Fasilitas Nuklir Iran Terindikasi Ulah Intelijen Israel

| 12 Apr 2021 17:52
'Serangan Teror' di Fasilitas Nuklir Iran Terindikasi Ulah Intelijen Israel
Kompleks program pengayaan uranium Natanz di Iran. (Foto: Wikimedia Commons)

ERA.id - Sebuah insiden yang terjadi di fasilitas nuklir Natanz, Iran, pada Minggu, (11/4/2021), diduga dilakukan oleh agen spionase Israel, negara yang telah lama menolak proyek nuklir di negara Timur Tengah itu. Pejabat Iran menyebut insiden sebagai bentuk 'aksi terorisme' terhadap negara pengembang nuklir.

Melansir Reuters, pada Minggu juru bicara Organisasi Energi Atom Iran (AEOI) menyatakan telah terjadi masalah dalam jalur distribusi listrik di kompleks Natanz hingga menimbulkan sebuah insiden.

Juru bicara AEOI, Behrouz Kamalvandi, mengatakan insiden tak menyebabkan korban jiwa atau kontaminasi. Media Iran, dilansir dari Reuters, belakangan melaporkan bahwa Kamalvandi sendiri mengalami kecelakaan saat datang ke kompleks Natanz, "hingga mengalami luka kepala dan patah kaki". Laporan tersebut tak menjelaskan lebih lanjut penyebab dari kejadian itu.

Fasilitas nuklir Natanz terletak di tengah padang gurun di provinsi Isfahan, dan kini menjadi pusat program pengayaan uranium. Fasilitas ini diawasi oleh pengawas dari organisasi PBB, Badan Energi Atom Internasional.

"Sembari mengecam tindakan tercela ini, Iran menekankan pentingnya upaya komunitas internasional dan IAEA untuk menangani terorisme nuklir ini, dan kami memiliki hak untuk membalas ulah para pelaku," sebut Ali Akbar Salehi, kepala program nuklir Iran.

Radio publik Israel, Kan, pada Minggu mengutip sebuah sumber intelijen yang mengatakan bahwa agen mata-mata Mossad Israel adalah organisasi yang menjalankan serangan tersebut.

Israel, yang telah menuduh Iran hendak menciptakan senjata nuklir untuk menyerang pemerintahan mereka, tidak membuat komentar resmi.

Juru bicara IAEA menyatakan telah mengetahui pemberitaan media terkait insiden di Natanz, namun "tidak hendak berkomentar", seperti dilaporkan Reuters.

Radio Kan juga mengatakan bahwa kerusakan yang terjadi di kompleks Natanz lebih berat daripada yang dipaparkan dalam pemberitaan media Iran.

Dalam sebuah upacara bersama pihak militer dan kepala intelijen Israel sebelum perayaan 73 tahun pendirian Israel, Perdana Menteri Benjamin Netanyahu tidak menyebut apapun tentang insiden Natanz yang terjadi hari itu.

Namun, diberitakan Reuters, ia berkata bahwa "perlawanan terhadap nuklirisasi Iran adalah sebuah tugas besar."

Teheran sendiri menyatakan bahwa selama ini program nuklir mereka semata-mata ditujukan untuk keperluan perdamaian.

Rekomendasi