ERA.id - Kerumunan di dekat bandara Kabul, tempat orang-orang berkumpul untuk dapat melarikan diri dari Afghanistan usai Taliban mengambil alih kekuasaan, menelan tujuh korban jiwa.
Semenjak kelompok Taliban memasuki Ibu Kota Kabul pekan lalu, ribuan orang berusaha masuk ke penerbangan luar negeri.
Menurut Kementerian Pertahanan Inggris warga Afghanistan takut bahwa penafsiran keras hukum Islam yang diberlakukan selama pemerintahan Taliban sebelumnya, yang berakhir 20 tahun lalu, akan terulang.
"Pikiran kami tertuju pada keluarga dari tujuh warga sipil yang meninggal dalam kerumunan di Kabul," tulis Kementerian Pertahanan Inggris Raya dalam pernyataan, Minggu (22/8).
"Kondisi di lapangan masih sangat menantang, namun kami sedang melakukan segala upaya yang kami bisa untuk mengendalikan situasi senyaman dan seaman mungkin."
Koresponden Sky News di bandara melaporkan bahwa puluhan ribu warga Afghanistan berdatangan pada Sabtu (21/8). Massa yang berada di garis terdepan menghancurkan barikade.
Sky News memperlihatkan rekaman para tentara yang berjaga berusaha menarik korban cedera dari kerumunan dan menyemprotkan air ke arah kerumunan agar mereka tidak mengalami dehidrasi.