Hanya Menjabat dalam Beberapa Jam, Perdana Menteri Wanita Pertama Swedia Mengundurkan Diri

| 25 Nov 2021 17:02
Hanya Menjabat dalam Beberapa Jam, Perdana Menteri Wanita Pertama Swedia Mengundurkan Diri
Perdana menteri wanita pertama swedia (instagram/magdalenanderssons)

ERA.id - Perdana Menteri wanita pertama Swedia, Magdalena Andersson memutuskan untuk mengundurkan diri dari jabatannya. Andersson memilih untuk mundur hanya beberapa jam setelah terpilih sebagai perdana menteri.

Lewat cuitan di Twitter resmi Swedia, Magdalena Andersson mengambil langkah dramatis dalam kariernya. Dia memutuskan untuk mundur dari jabatannya setelah anggarannya tidak disetujui.

Bukan hanya itu saja, Andersson juga mundur lantaran Partai Hijau memutuskan keluar dari koalisi pemerintahan. Menurutnya bila ada koalisi yang mundur maka dia tidak bisa melanjutkan pemerintahannya.

"Ada praktik konstitusional bahwa pemerintah koalisi harus mengundurkan diri ketika satu partai mundur. Saya tidak ingin memimpin pemerintahan yang legitimasinya dipertanyakan," cuitnya di Twitter.

Meski mengundurkan diri dari jabatannya, Andersson berharap dirinya bisa kembali diangkat menjadi perdana menteri. Dia dikabarkan akan menghubungi para pemimpin partai untuk membicarakan langkah selanjutnya.

Diketahui anggaran yang diajukan Andersson ditolak oleh parlemen yang lebih memilih anggaran yang disusun oleh tiga oposisi. Partai Tengah yang merupakan koalisi Andersson khawatir kesepakatan dengan Partai Kiri tidak akan mendukung pemerintah Andersson dalam pemungutan suara pada RUU keungan.

"Kami tidak dapat mendukung anggaran dari pemerintah yang bergerak jauh ke kiri, yang menurut kami sedang dilakukan oleh pemerintah yang akan datang," kata pemimpin Partai Tengah Annie Loof, dikutip CNN, Kamis (25/11/2021).

Andersson terpilih sebagai perdana menteri pada Rabu (24/11/2021) setelah memenangkan suara terbanyak dari anggota perlemen. Dia menggantikan Stefan Lofven yang sebelumnya memilih untuk mengundurkan diri.

Andersson sendiri terpilih sebagai perdana menteri setelah mencapai kesepakatan menit terakhir dengan mantan Partai Kiri komunis. Pemilihannya sebagai kepala pemerintahan minoritas mengikuti kesepakatan 11 jam dengan partai oposisi Kiri, dengan imbalan pensiun yang lebih tinggi bagi banyak orang Swedia.

Dia juga mendapatkan dukungan dari mitra koalisi Partai Hijau. Tercatat dari 349 anggota Riksdag, 174 memilih menentangnya. Tetapi di atas 117 anggota parlemen yang mendukung Andersson, 57 lainnya abstain, dan memberikan kemenangannya dengan satu suara.

Sebelum menjabat sebagai perdana menteri, Andersson menjabat sebagai menteri keuangan Swedia. Terpilihnya Andersson sebagai perdana menteri ini tercatat sebagai sejarah baru lantaran Swedia adalah satu-satunya negara bagian Nordik yang tidak pernah memiliki seorang wanita sebagai perdana menteri.  

Rekomendasi