Laboratorium China Klaim Temukan Teknologi 6G, Kecepatannya Bikin Melongo

| 08 Jan 2022 13:06
Laboratorium China Klaim Temukan Teknologi 6G, Kecepatannya Bikin Melongo
Laboratorium china temukan 6G (Freepik/rawpixel.com)

ERA.id - Sebuah laboratorium di China mengklaim telah membuat terobosan dalam teknologi komunikasi seleler generasi berikutnya. Laboratorium itu mengklaim telah menemukan teknologi 6G dan siap jadi penerus 5G.

Sebuah lembaga yang didukung pemerintah bernama Purple Mountain Laboratories mengatakan bahwa tim peneliti yang dipimpin oleh profeson ilmuan utama You Xiaohu telah mencapai transmisi niurkabel tingkat generasi keenam atau 6G.

Penemuan itu bahkan diklaim memiliki kecepatan 206,25 gigabit per detik untuk pertama kalinya dalam lingkungan lab.

Proyek ini didukung oleh proyek khusus pemerintah tentang 6G dan dicapai melalui kerja sama dengan raksasa telekomunikasi China Mobile dan Universitas Fudan.

"Kecepatan yang dicapai adalah rekor dunia untuk transmisi nirkabel real-time dalam pita frekuensi terahertz (300GHz~3THz), yang dianggap sebagai landasan untuk komunikasi seluler 6G di masa depan," kata pernyataan Purple Mountain, dikutip SCMP, Sabtu (8/1/2022).

Pita frekuensi terahertz, mulai dari 300GHz hingga 3THz, kaya akan sumber daya frekuensi, yang dapat mendukung komunikasi nirkabel berkecepatan ultra-tinggi 100Gbps-1Tbps (terabit per detik, yang setara dengan 1.000Gbps).

Teknologi komunikasi nirkabel 6G akan menjadi penerus teknologi seluler 5G saat ini, yang proses peluncurannya masih berlangsung di berbagai negara termasuk Indonesia. 5G memungkinkan data ditransfer dengan kecepatan 20 kali lebih cepat dari standar sebelumnya.

5G dirancang untuk memberikan kecepatan data yang lebih cepat, latensi sangat rendah, penghematan energi, pengurangan biaya, kapasitas sistem yang lebih tinggi, dan konektivitas perangkat yang masih. Teknologi ini juga mendukung layanan cerdas baru bagi konsumen dan peningkatan industri.

Pada masa mendatang kehadiran 6G ini bisa dipasang di satelit, kendaraan udara tak berawak, dan kapal udara, yang dapat diterapkan pada skenario komunkasi nirkabel berkecepatan tinggi antara cluster satelit, antara langit dan bumi, dan antara satelit lebih dari 1.000 kilometer.

"Pencapaian ini sangat sejalan dengan arah pengembangan teknologi negara dan semakin mengamankan posisi terdepan China di sektor komunikasi nirkabel," ucap Xiang Ligang, direktur jenderal asosiasi industri telekomunikasi Aliansi Konsumsi Informasi, dikutip The Global Times, Sabtu (8/1/2022).

Sayangnya kehadiran 6G ini belum disepakati standar teknis yang akan mendukung frekuensinya. Begitu juga dengan modulasi sinyal dan bentuk gelombang.

Raksasa peralatan telekomunikasi China Huawei Technologies Co, yang merupakan penyedia terkemuka peralatan jaringan 5G mengharapkan teknologi 6G bisa memasuki pasar sekitar tahun 2030. Begitu juga dengan Ericsson, produsen 5G terkemuka yang mengantisipasi bahwa standar awal untuk 6G dapat dirilis pada tahun 2027.

"Kami tidak tahu apa itu 6G sekarang," kata Xu Zhijun petinggi Huawei.

China sendiri tercatat memiliki jumlah BTS 5G terbesar di dunia. Hingga November tahun lalu, China telah membangun dan mengoperasikan sekitar 1,4 juta BTS di seluruh negeri.

Namun peluncuran layanan 5G berjalan lambat. Di mana banyak industri yang masih berjuang untuk menemukan aplikasi pengganti untuk pengguna sehari-hari karena biaya pengembangan dan penerapan yang tinggi.

Rekomendasi