Resmi Jadi Pemegang Saham Terbesar Twitter, Kenang Lagi Cuitan Elon Musk Tentang Kebebasan Berbicara

| 06 Apr 2022 15:27
Resmi Jadi Pemegang Saham Terbesar Twitter, Kenang Lagi Cuitan Elon Musk Tentang Kebebasan Berbicara
Elon Musk (Dok: instagram/elonrmuskk)

ERA.id - CEO Tesla, Elon Musk mengakuisisi 9 persen saham dari Twitter. Musk secara tidak langsung menjadi pemegang saham terbesar di perusahaan tersebut.

Menurut laporan AP, Elon Musk tercatat memiliki 73.486.938 saham di platform media sosial pada 14 Maret. Hal ini tercatat dalam Securities and Exchange Commission.

Diketahui saham yang dimiliki oleh Musk itu bernilai 3 miliar USD atau sekitar Rp43 triliun berdasarkan harga penutupan Twitter pada Jumat (1/4/2022).

Dengan kepemilikan saham tersebut, Musk otomatis menjadi pemegang saham terbesar di perusahaan, dengan lebih dari empat kali kepemilikan 2,25 persen dari pendiri Twitter, Jack Dorsey. Sejak resmi menjadi pemegang saham Twitter, dilaporkan saham Twitter itu langsung melonjak lebih dari 22 persen.

Sebelumnya Musk pernah mengatkaan kepada 80 juta pengikutnya di Twitter tentang kebebasan berpendapat. Musk bahkan menyindir untuk membuat platform baru demi menyalurkan pendapat pribadinya.

"Kebebasan berbicara sangat penting untuk demokrasi yang berfungsi. Apakah anda percaya Twitter secara ketat mematuhi prinsip ini? Apakah platform baru diperlukan?" cuitnya pada akhir bulan lalu.

Elon Musk memang dikenal aktif menggunakan media sosialnya untuk menyalurkan pendapatnya. Dia juga sering berbagi informasi terbaru tentang perusahaanya, termasuk SpaceX dan Neuralink. Bahkan kehadiran di Twitter cukup banyak digandrungi oleh para pengguna Twitter.

Tahun lalu dia membagikan serangkaian cuitannya sebagai tanggapan atas klaim yang dibuat oleh kepala Program Pangan Dunia PBB (WFP), bahwa hanya 2 persen dari kekayaan Musk dapat mengatasi kelaparan dunia.

Di bulan Oktober, Musk mengatakan dia akan menjual 6 miliar USD saham Tesla dan menyumbangkannya ke WFP. Namun hal itu disertai dengan syarat bagi WFP untuk menggambarkan klaimnya atas 6 miliar USD bisa mengatasi kelaparan dunia.

Rekomendasi