ERA.id - CEO Tesla, Elon Musk, dipastikan tidak masuk ke dalam jajaran dewan direksi Twitter. Keputusan itu disampaikan oleh kepala eksekutif Twitter, Parag Agrawal.
Keputusan untuk tidak memasukkan Elon Musk ke dalam jajaran dewan direksi Twitter ini terjadi hanya beberapa hari setelah dia menjadi pemegang saham terbesar media sosial tersebut.
"Penunjukan Elon ke dewan menjadi efektif secara resmi pada 4/9, tetapi Elon mengatakan pada pagi yang sama bahwa dia tidak akan lagi bergabung dengan dewan," kata Agrawal dalam cuitannya, Senin (11/4/2022).
Lalu, kata Agrawal, penolakan Musk untuk terlibat dalam jajaran direksi tersebut dipercaya sebagai keputusan terbaik bagi perusahaan. Perusahaan juga memastikan akan tetap menghargai masukan dan pendapat yang diberikan oleh Musk meski dia tidak masuk ke dalam jajaran dewan direksi.
"Saya percaya ini yang terbaik. Kami memiliki dan akan selalu menghargai masukan dari pemegang saham kami apakah mereka ada di Dewan kami atau tidak," ucapnya.
"Elon adalah pemegang saham terbesar kami dan kami akan tetap terbuka untuk masukannya," tambahnya.
Tidak adanya Elon Musk dalam jajaran dewan direksi Twitter ini terjadi sekitar seminggu setelah Twitter mengungkap rencana untuk menunjuk CEO Tesla dan SpaceX. Musk kabarnya akan ditunjuk sebagai salah satu dewan direksi yang memegang jabatan hingga tahun 2024.
Elon Musk sebelumnya mengabarkan bahwa dia telah membeli saham dari Twitter sebesar 9,2 persen, yang juga menjadikan dirinya sebagai pemegang saham terbesar di perusahaan. Sebagai bagian dari kesepakatan Musk untuk bergabung dengan dewan, dia telah menyetujui untuk tidak mengakuisisi lebih dari 14,9 persen saham perusahaan dengan pertimbangan dia tetap menjadi dewan direksi.
Saat berita tentang penunjukkannya sebagai anggota dewan muncul, saham Tesla sempat anjlok. Dia juga sempat membagikan cuitannya dengan harapan bisa bekerja sama dengan Parag dan Twitter untuk membuat peningkatan yang signifikan dalam beberapa bulan mendatang.
Sayangnya tidak diketahui pasti perbaikan apa yang direncanakan oleh ayah dua anak tersebut. Tetapi Musk sempat menyuarakan agar Twitter mengizinkan kebebasan berbicara di platformnya.
Dia juga telah melakukan survei kepada pengikutnya terkait pengadaan fitur Edit Tweet, yang kabarnya saat ini sedang dalam tahap uji coba.