ERA.id - Jens Stoltenberg, kepala aliansi militer NATO, pada Minggu (19/6/2022), Stoltenberg menyebutkan pasokan persenjataan bagi Ukraina akan memperkuat peluang pasukan negara itu untuk membebaskan Donbas di Ukraina timur dari kendali Rusia.
"Kita harus siap melihat kenyataan bahwa ini bisa berlangsung bertahun-tahun. Kita jangan sampai menyerah dalam menyokong Ukraina," kata Stoltenberg, seperti dikutip surat kabar Jerman Bild.
"Bahkan walaupun biayanya mahal, tidak hanya untuk memberikan dukungan militer, tetapi juga karena peningkatan harga energi dan pangan," ujarnya.
Perdana Menteri Inggris Boris Johnson, yang pada Jumat (17/6) berkunjung ke Kiev, juga memperingatkan soal perang yang kemungkinan berlangsung lama di Ukraina.
Dengan demikian, tulis Johnson di kolom opini surat kabar Sunday Times, perlu dipastikan bahwa "Ukraina mendapatkan persenjataan, peralatan, amunisi, serta pelatihan yang lebih cepat dibandingkan dengan penyerbunya."
Ketika berbicara kepada pers pada Sabtu (18/6), Johnson menekankan jangan sampai ada "kejenuhan terhadap Ukraina".
Sementara pasukan Rusia "bergerak maju seinci demi seinci", para sekutu harus menunjukkan dukungan kepada Ukraina untuk jangka panjang, ujarnya.
Dikutip dari Antara, Ukraina pada Jumat mendapat dorongan kuat ketika Komisi Eropa merekomendasikan status sebagai kandidat anggota EU bagi Ukraina.