Dua Sejarawan Usul JIS Ganti Nama: Asvi Warman Adam Pilih Nama Suratin, JJ Rizal Pilih MH Thamrin

| 02 Jun 2022 21:31
Dua Sejarawan Usul JIS Ganti Nama: Asvi Warman Adam Pilih Nama Suratin, JJ Rizal Pilih MH Thamrin
Jakarta International Stadium (JIS) (ANTARA)

ERA.id - Jakarta International Stadium (JIS) baru saja selesai masa pembangunan. Stadium yang terletak di Jakarta Utara ini menjadi kebanggaan bagi rakyat DKI Jakarta. Bangunannya megah dan besar. 

Namun, ada permasalahan yang menyelimutinya, yaitu soal nama. Nama “Jakarta International Stadium” adalah bahasa Inggris. Itu melanggar Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2009 tentang Bendera, Bahasa, dan Lambang Negara, serta Lagu Kebangsaaan.

Lebih tepatnya berada di Pasal 26 Ayat 3 bahwa bahasa Indonesia wajib digunakan untuk nama bangunan atau gedung, jalan, apartemen atau permukimam, perkantoran, kompleks perdagangan, merek dagang, lembaga usaha, lembaga pendidikan, organisasi yang didirikan atau dimiliki oleh warga negara Indonesia atau badan hukum Indonesia.

Dari dasar tersebut, Asvi Warman Adam, seorang peneliti utama LIPI dan ahli sejarah Indonesia, menulis di rubrik “Surat Pembaca” di harian Kompas, Selasa, (10/5/2022) dengan judul “Ganti JIS Jadi Suratin”. Bahwa ia mengusulkan JIS diganti menjadi Stadion Suratin atau Stadion Internasional Suratin.

Menurut Asvi, Ir. Suratin atau Soeratin Sosrosoegondo adalah pendiri PSSI tahun 1930. Ia memimpin organisasi bola tersebut berturut-turut selama 11 tahun dari zaman Hindia Belanda sampai Jepang datang menduduki Indonesia. Tidak ternilai jasa Suratin merintis berdirinya organisasi persepakbolaan Indonesia sejak zaman penjajahan.

“Pemberian nama seorang tokoh pendiri pada stadion yang megah ini diharapkan memacu semangat memajukan persepakbolaan nasional,” pungkas Asvi.

Tulisan ringkas dari Asvi tersebut direspons oleh sejarawan lainnya, yaitu JJ Rizal dengan judul “Sepak Bola Kebangsaan MH Thamrin” di rubrik “Kolom”, Majalah Tempo, Sabtu (21/5/2022).

MH Thamrin (kanan) dan Suratin (kiri) (Wikipedia)

Dalam pembukanya, Rizal menulis “Maaf, ada yang lebih tepat: ganti nama Jakarta International Stadium menjadi MH Thamrin. Suratin memang pendiri Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI), tapi tanpa Thamrin organisasi ini sulit terwujud.”

Thamrin adalah warga Jakarta, tokoh betawi, dan pahlawan nasional. Ia adalah pengayom. Menurut pemilik Komunitas Bambu itu, PSSI berakar pada inisiatif Voetbalbond Indonesia Jakarta (VIJ). Thamrin menjadi pengayom aktif. Di sini visi sepak bolanya tumbuh dan menemukan momentum, yaitu kekecewaan terhadap Indonesische Voetbal Bond (IVB), perserikatan sepak bola nasional pertama yang didirikan di Surabaya pada 1927. 

Tambahnya, “IVB mepet ke Belanda. Inisiator perserikatan sepak bola Surabaya, Bandung, Solo, dan Yogyakarta terpukul. Di sinilah VIJ berinisiatif menjadi motor revitalisasi gagasan perserikatan nasional baru.”

Pada Maret 1930, Suratin dan para tokoh sepak bola Yogyakarta datang ke Jakarta untuk menemui pengurus VIJ. Kedatangan mereka karena mengapresiasi inisiatif VIJ. Habis dari pertemuan itu, PSSI berdiri pada 19 April 1930 di Societeit Hande Proyo, Yogyakarta.

Selain itu, yang tak kalah pengaruhnya Thamrin terhadap sepak bola Indonesia, khususnya sepak bola Jakarta adalah ketika ulang tahun VIJ, Oktober 1930, Thamrin mengumumkan membeli lapangan di Pulo Piun, Laan Trivelli, Cideng, dengan merogoh 2.000 gulden untuk membuatnya layak.

JJ Rizal menutup tulisannya seperti ini: “Darma bakti Thamrin begitu besar kepada sepak bola dan menjadi utang budi tak ternilai. Maka mengganti nama JIS dengan MH Thamrin adalah awal yang baik. Bangunan monumental harus diimbangi dengan nama dari amal sejarah yang monumental dan tak kering-kering mengalirkan keteladanan.”

Dalam buku Pahlawan Nasional Muhammad Husni Thamrin (2021), Anhar Gonggong menulis bahwa Husni Thamrin dapat dikatakan bergumul di dalam situasi usaha bangsanya untuk memperoleh kembali kemerdekaan yang selama ini telah dirampas bangsa Belanda yang kolonialis itu. Dalam masa itulah, Muhammad Husni Thamrin muncul menjadi salah seorang pemimpin pergerakan yang patut untuk disegani. 

Supaya gagasan dan maksud Rizal tersampaikan kepada pemangku kebijakan, yaitu Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan dan juga diketahui khalayak umum, maka ia berinisiatif membuat petisi di change.org pada 31 Mei 2022, agar dapat dukungan dari masyarakat luas atas perubahan nama dari JIS ke Stadion MH Thamrin. 

Per tanggal 2 Juni 2022, pukul 16.45 WIB, sudah sekitar 1.979 orang yang menandatangi petisi tersebut.

Rekomendasi