ERA.id - Hasnaeni Moein atau biasa dikenal 'Wanita Emas' ditetapkan Kejaksaan Agung sebagai tersangka korupsi dan penyelewengan dana PT Waskita Beton Precast pada 2016 hingga 2020. Ia meronta dan berteriak ketika hendak masuk ke mobil penahanan usai keluar dari Gedung Bundar Kejaksaan Agung, pada Kamis (22/9/2022).
Video ketika Hasnaeni meronta dan dipaksa masuk mobil tersebut kini viral dan menuai sorotan publik. Berikut profil dari Hasnaeni Moein, yang kini menjadi tersangka korupsi, yang dilansir dari berbagai sumber.
1. Anak mantan politikus senior yang penuh skandal
Hasnaeni Moein merupakan anak dari politikus senior yang dikenal penuh skandal, Max Moein. Ayahnya ini pernah menjadi anggota DPR RI pada periode 1999-2004 dan 2004-2009.
Sama seperti Hasnaeni, Max juga pernah terlibat kasus korupsi berupa suap cek pelawat untuk pemenangan Deputi Gubernur Senior Bank Indonesia, Miranda Goeltom. Tak hanya itu, ayah Hasnaeni ini juga pernah terlibat skandal foto syur dan pelecehan seksual.
2. Pernah bintangi sinetron Jin dan Jun
Hasnaeni Moein ternyata pernah meniti karier di dunia seni peran Indonesia. Ia diketahui pernah membintangi salah satu sinetron ternama Jin dan Jun. Ia juga pernah main di sintron Saras 008 dan memiliki rumah produksi sendiri.
3. Dijuluki 'Wanita Emas'
Hasnaeni dijuluki sebagai 'Wanita Emas', yang sudah melekat pada dirinya. Julukan itu sudah digunakan sejak ia maju di Pilkada Tangerang Selatan pada tahun 2010 lalu.
Julukan itu mmeiliki makna tersendiri. Emas merupakan kepanjangan dari Era Masyarakat Sejahtera. Dengan menggunakan julukan tersebut, Hasnaeni berharap bisa menjadi perempuan yang membawa kesejahteraan kepada masyarakat luas.
4. Kiprah sebagai politikus
Hasnaeni sudah cukup lama berkiprah sebagai politikus. Ia pernah mencoba peruntungan di Pilkada Tangerang Selatan 2010 untuk menjadi wali kota, tetapi gagal. Ia juga pernah mencalonkan sebagai anggota legislatif DKI Jakarta dari Partai Demokrat tahun 2014, tetapi kembali gagal.
Pada 2016, namanya mulai dikenal usai bertekad maju sebagai calon gubernur DKI Jakarta melalui partai Demokrat, tetapi gagal karena yang maju dari partai itu adalah Agus Harimurti Yudhoyono (AHY). Pada 2019, ia kembali mencalonkan diri sebagai caleg DPRD Jakarta melalui PDI Perjuangan, tetapi tak berhasil juga.
Sebelum akhirnya ditangkap karena korupsi, Hasnaeni menjabat sebagai Ketua Umum Partai Republik Satu. Partai tersebut merupakan satu dari tujuh parpol baru yang mendaftarkan diri sebagai kontestan di Pemilu 2024 mendatang.