Tim Editor
ERA.id - Bagi suku Jawa, sikap legowo menjadi kunci untuk menemukan kedamaian dan ketenangan jiwa. Lantas sebenarnya, apa makna dan arti legowo?
Legowo Sendiri mengajak manusia untuk memahami bahwa segala sesuatu terjadi atas kehendak Tuhan dan ada hikmah di balik setiap kejadian. Lebih jelasnya, mari simak penjelasan berikut ini.
Memahami Arti Legowo
Berdasarkan penelitian yang berjudul “Makna Legowo dalam Budaya Jawa di Balik Realitas Kehidupan Beragama”, legowo adalah sebuah filosofi Jawa yang sarat makna dan mengandung pesan mendalam tentang bagaimana manusia menyikapi kenyataan hidup.
Inti dari Legowo adalah menerima segala sesuatu yang terjadi dengan lapang dada, tanpa dendam, suudzon, atau curiga. Bagi masyarakat Jawa, Legowo bukan hanya sikap pasrah, melainkan kemampuan untuk melihat hikmah di balik setiap kejadian (baik itu suka maupun duka).
Filosofi legowo juga menekankan pentingnya menerima takdir Tuhan. Segala sesuatu yang terjadi, bagi penganutnya dipercaya sebagai ketetapan terbaik dari-Nya.
Menerapkan sikap legowo memang tidak mudah, dan membutuhkan proses panjang untuk dipahami dan dipraktikkan. Namun, dengan Legowo, manusia diajak untuk berdamai dengan keadaan dan fokus pada hal-hal positif.
Contoh sikap legowo adalah ketika pemilihan umum dan ada kandidat pilihan kita kalah. Legowo mengajarkan kita untuk menerima hasil dengan ikhlas, percaya bahwa hasil itu adalah kehendak Tuhan dan mencari hikmah di balik kekalahan tersebut.
Begitu pula ketika Anda kehilangan sebuah benda berharga. Legowo dapat dimaknai sebagai pengingat untuk tidak terlalu bergantung pada materi dan belajar untuk lebih berhati-hati di kemudian hari.
Sebelum melanjutkan, baca juga artikel tentang falsafah Jawa yang membahas Makna Kakang Kawah Adi Ari-Ari
Bagaimana agar bisa legowo?
Menjadi legowo memang tidak mudah dan membutuhkan proses, tetapi bukan berarti mustahil Anda lakukan. Berikut ini beberapa langkah yang dapat membantu Anda untuk menumbuhkan sikap legowo:
1. Menerima Kenyataan
Langkah pertama dan terpenting adalah menerima kenyataan yang ada. Pentik untuk menyadari bahwa Anda tidak dapat mengubah apa yang telah terjadi, dan berusaha untuk melawannya hanya akan menambah beban pikiran dan perasaan Anda.
2. Fokus pada Hal yang Bisa Dikontrol
Kemudian, alih-alih terpaku pada hal-hal yang tidak dapat Anda kontrol, alihkan fokus Anda pada hal-hal yang bisa Anda kontrol. Pikirkan apa yang dapat Anda lakukan untuk memperbaiki situasi, atau carilah cara untuk belajar dari pengalaman tersebut.
3. Bersyukur
Ketiga adalah selalu luangkan waktu untuk bersyukur atas apa yang Anda miliki, sekecil apa pun itu. Bersyukur dapat membantu Anda untuk lebih menghargai apa yang Anda miliki dan mengurangi rasa kecewa terhadap apa yang tidak Anda miliki.
4. Memaafkan
Terakhir adalah dengan cara memaafkan orang lain yang telah menyakiti Anda. Hal ini memang tidak mudah, tetapi merupakan langkah penting untuk mencapai kedamaian batin.
Memaafkan bukan berarti melupakan apa yang telah terjadi, tetapi membebaskan diri Anda dari rasa marah dan dendam.
Kenapa kita harus legowo?
Dengan demikian, melalui etika Jawa yang memberikan penekanannya pada kerendahan hati, adalah hal utama yang menjadi landasan sikap Legowo. Dengan Legowo, manusia diajak untuk melihat realitas kehidupan dengan dua kacamata, yaitu rasional dan irasional.
Secara rasional, manusia memahami bahwa kehilangan benda adalah akibat dari keteledoran. Namun, secara irasional, manusia dapat menemukan hikmah dibalik kejadian tersebut, seperti pengingat untuk lebih berhati-hati.
Legowo bukan hanya tentang menerima kenyataan, tetapi juga tentang mengubah cara pandang kita terhadap kehidupan. Dengan Legowo, manusia diajak untuk menjadi pribadi yang lebih bijaksana, optimis, dan penuh dengan rasa syukur.
Selain arti legowo, ikuti artikel-artikel menarik lainnya juga ya. Ingin tahu informasi menarik lainnya? Jangan ketinggalan, pantau terus kabar terupdate dari ERA dan follow semua akun sosial medianya! Bikin Paham, Bikin Nyaman…
