Zilfa Aninda Zevanya Buktikan Perempuan juga Bisa Berprestasi di Sepak Bola

| 25 Jun 2024 20:05
Zilfa Aninda Zevanya Buktikan Perempuan juga Bisa Berprestasi di Sepak Bola
Zilfa Aninda Zevanya, pemain Timnas Akademi Persib Bandung (ERA.id / Dinno Baskoro)

ERA.id - Sepak bola sering dianggap sebagai olahraga dominan dan lebih cocok untuk pria. Ditambah lagi dengan stereotip gender yang membuat sepak bola terlihat sebagai hal yang tabu jika digeluti oleh kaum Hawa. 

Tapi seiring waktu, sepak bola bukan lagi hal aneh jika dilakoni oleh perempuan. Sebab, kini sudah semakin banyak perempuan yang mengambil bagian dalam sepak bola. 

Seperti yang dilakukan Zilfa Aninda Zevanya. Perempuan muda berusia 18 tahun ini sukses mencetak berbagai prestasi membanggakan bagi seorang perempuan sampai mengharumkan nama bangsa. 

Kiprah atlet sepak bola putri ini sudah menelurkan segudang prestasi, di antaranya meraih 8 besar Pekan Olahraga Daerah (Porda) 2022, Piala Gubernur 2022, Piala AFF U18 Palembang 2022, Woman Football Champion (WFC) Singapore 2022, Pemanggilan tim nasional senior ke Filipina 2022, FIFA A Match Women Saudi Arabia Senior 2023, Juara 2 Pertiwi 2023, Top Score U17 Women's Football Exhibition 2023, dan masih banyak lagi.

Cerita Zilfa menggeluti sepak bola putri 

Sejak kecil, minatnya pada olahraga yang satu ini sudah terlihat. Memang, sebagian besar dari keluarganya sangat menyukai olahraga, namun tak ada yang menyangka kalau hobinya itu justru berbuah manis. 

Zilfa bercerita, awalnya dia hanya menyukai sepak bola yang ditonton dari layar kaca. Kemudian kecintaan itu berubah menjadi hobi dan cukup sering menghabiskan waktu bersama teman laki-laki untuk bermain bola. 

Hobinya yang kental dengan imej laki-laki itu pun meningkat ke ranah futsal, hingga diajak untuk berpartisipasi dalam tim sepak bola Rukun Warga (RW) untuk memeriahkan Hari Kemerdekaan Indonesia.

"Dari awal memang teman-teman saya kebanyakan cowok, diajak permainan cowok, termasuk sepak bola," kata Zilfa dalam konferensi Pers "MilkLife Soccer Challenge" yang didukung oleh Bakti Olahraga Djarum Foundation bersama Milklife di Bandung, baru baru ini.

 

 

 

Singkat cerita, perjalanan Zilfa di sepak bola mampu membawanya mendapatkan beasiswa di akademi. Titik inilah yang kemudian membawa Zilfa melangkah ke Timnas Sepak Bola Perempuan Indonesia.

Dukungan orangtua menunjang prestasinya

Zilfa Aninda Putri dan sang ibunda
Zilfa Aninda Putri dan sang ibunda (ERA.id / Dinno)

Beruntung, minat dan hobinya itu diperhatikan serta didukung penuh sang ibunda. Bahkan Iis mengaku tak masalah jika putri bungsunya itu menggeluti hobi yang tidak banyak dilakukan anak perempuan se-usianya. 

"Kalau saya dan keluarga berpikirnya selama hobi atau minat yang digeluti positif, mengapa tidak didukung. Kami selalu dukung apa pun yang dilakukannya," kata Iis Kristianti, ibunda Zilfa dalam kesempatan yang sama. 

Dukungan yang diberikan sang ibunda pun tak cuma berupa kata-kata penyemangat, tapi juga doa, menjadi pendengar dan pengamat yang baik, memastikan asupan nutrisinya agar stamina Zilva tetap terjaga hingga memfasilitasi banyak hal yang mendukung pengembangan minat Zilfa. 

Pemain gelandang yang kini tergabung dalam Akademi Persib Bandung itu pun mengakui, perjalanannya di bidang sepak bola juga tidak diraih dengan cara yang instan. 

Kata Zilfa, dia pun kerap mengalami suasana hati yang buruk dan dituntut menjaga pola makan, hingga pola tidur, agar tubuhnya tetap bugar dalam menjalani aktivitas.

Ada pula momen-momen yang membuatnya harus mengumpulkan tekad dan usaha yang kuat untuk ikut seleksi, hingga akhirnya berhasil lolos menjadi pemain inti Timnas sepak bola putri Persib Bandung U-18. 

Kini, berbagai prestasi yang sempat diraihnya itu pun membuatnya semakin percaya diri. Ia berpesan kepada perempuan dan remaja seusianya untuk jangan takut memiliki minat atau mimpi yang mungkin berseberangan dengan stereotip yang diyakini masyarakat. 

"Aku di sini juga sekaligus membuktikan kalau sepak bola putri itu peminatnya banyak, tak perlu minder. Sepak bola pun tidak semenakutkan itu,"

"Kita juga perlu berupaya dan bekerja keras, kita lawan rasa malas untuk terus berproses supaya apa yang kita inginkan bisa terwujud," pungkas Zilfa.

Rekomendasi