Psikolog Ungkap Dampak Buruk Anak yang Kecanduan Gadget

| 13 Jul 2024 20:00
Psikolog Ungkap Dampak Buruk Anak yang Kecanduan Gadget
Psikolog anak dan keluarga Irma Gustiana Andriani (Era.id/Adelia H)

ERA.id - Di zaman sekarang ini, gadget dianggap menjadi hiburan anak untuk bermain. Ketika sedang kerepotan, biasanya orangtua memberikan gadget untuk anaknya agar diam. Bahkan, orangtua  memberikan gadget ketika anak sedang menangis.

Psikolog anak dan keluarga Irma Gustiana Andriani membeberkan dampak buruk anak yang kecanduan gadget. Terlalu banyak penggunaan gadget atau screen time dapat memberikan dampak negatif untuk anak.

"Sebagai orangtua dimasa sekarang perlu jadi pertimbangan dalam proses pemberian teknologi," ujar Irma Gustiana, saat ditemui di acara Explore Wonderland, Bekasi pada Jumat (11/7/2024).

"Karena kita merasa teknologi harusnya membawa manfaat buat tumbuh kembang. Tantangannya sudah pasti pertama sekarang tuh orang kejar-kejaran sama teknologi," lanjutnya.

Lebih lanjut, Irma Gustiana mengatakan pemberian gadget berdampak pada psikologis hingga tumbuh kembang Si Kecil.

"Kalau tidak dimanfaatkan dengan bijaksana tentu akan bisa berdampak secara psikologis, pertumbuhan fisik kepada tumbuh kembang anak," paparnya.

Tak hanya itu, pemberian gadget juga membuat anak meniru konten yang ditonton dimedia sosial dan game online. Apalagi, konten yang merusak moral bisa berpengaruh pada anak.

"Kalau sekarang apapun itu media sosial, game online, sangat mudah sekali dihayati dan diproses oleh anak, karena anak-anak itu serba meniru," ucapnya.

"Kalau ada konten tidak sesuai dengan usianya, tidak sesuai dengan tahapan perkembangannya, tentu ini akan merusak moral, etika, dan perkembangan," lanjutnya.

Maka dari itu, Irma menyarankan orangtua agar memberikan gadget kepada anak diwaktu yang tepat. Menurutnya, berikan batasan waktu ketika anak bermain gadget.

"Kemudian yang juga menjadi perhatian tantangan lainnya adalah waktu. Jadi bagaimana orangtua memanfaatkan teknologi ini secara bijaksana, sehingga tidak menganggu pertumbuhan dan perkembangan anak," ucapnya.

"Anak-anak perlu tumbuh, berkembang dengan bergerak. Belum lagi kontennya bocor, konten dewasa jadi itu sangat possible banget dilihat anak." tambahnya.

Rekomendasi