ERA.id - Kisah Raeni, anak tukang becak dari Kendal, Jawa Tengah, yang menjadi mahasiswa berprestasi sempat viral di media sosial beberapa tahun silam. Ayahnya berprofesi sebagai tukang becak dengan finansial terbatas. Beruntung Raeni mendapatkan beasiswa untuk membiayai studinya.
Raeni mengambil jurusan Akutansi di Universitas Negeri Semarang (UNNES) dan memperoleh gelar Cumlaude dengan IPK 3,96. Setelah itu pada tahun 2015, Raeni kembali mendapatkan kesempatan melanjutkan perkuliahan S2 melalui program beasiswa di University of Birmingham, UK dan berhasil memperoleh gelar Cumlaude untuk kedua kalinya.
"Kala itu keluarga kami keterbatasan bapak saya tukang becak. Alhamdulilah ada peluang (beasiswa) S2 dan S3 di Inggris. Nah terlebih lagi seorang perempuan yang berpendidikan jadi bagi kita, itu menjadi kebutuhan," ungkap Raeni melalui Media Conference & Inagurasi Pengumuman 6 Wanita Muda Berprestasi Indonesia "Fair & Lovely Bintang Beasiswa 2020" pada Jumat (4/9/2020).
Raeni lulus S1 (Foto: Instagram/@raeni_raeni)
Dengan prestasi yang diraihnya, Raeni berkesempatan menjadi perwakilan untuk memberikan speech di acara Closing Ceremony TCDC Seminar of Financing and Financial Cooperation Management di Tiongkok. Tak berhenti sampai situ saja, kini ia melanjutkan perkuliahan doktoral melalui program beasiswa di universitas yang sama.
Ia pun turut aktif berbagi ilmu melalui berbagai aktivitas seperti menjadi Asisten Pengajar untuk Modul Audit di Birmingham Business School pada tahun 2019 lalu dan kini, ia juga aktif sebagai dosen Accounting di Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Semarang (UNNES) hingga bulan Desember 2020 mendatang.
Raeni mengatakan pendidikan adalah investasi yang dapat membukakan berbagai pintu menuju jalan dengan penuh kebaikan dan keajaiban.
Raeni lulus S2 (Foto: Instagram/@raeni_raeni)
”Pendidikan adalah kunci kemajuan bangsa sehingga jika kesempatan untuk menempuh pendidikan makin terbuka maka akan tercipta lebih banyak lagi sumber daya manusia yang unggul," ujar Raeni.
Ia juga mendukung pendidikan lewat program beasiswa, supaya para generasi muda tetap melanjutkan pendidikan setinggi mungkin.
"Dukungan pendidikan melalui program-program beasiswa yang disiapkan oleh Fair & Lovely menjadi program yang relevan untuk kondisi Indonesia saat ini, terutama ketika pandemi, agar dapat terus mengobarkan semangat belajar para generasi muda.”
Raeni (Foto: Instagram/@raeni_raeni)
Bicara soal pandemi COVID-19, Raeni mengatakan jika pandemi saat ini memang sulit. Namun, mungkin saja kedepannya akan dihadapkan tantangan lebih berat lagi. Menurutnya, prestasi itu bukan hanya soal angka nilai melainkan konstribusi yang dilakukan.
"Enggak cuma pandemi, tantangan kedepan mungkin lebih parah lagi. Jadi potensi harus optimal dan lebih digali lagi. Jadi bukan hanya IPK tapi konstribusi prestasi yang harus dioptimalkan," tutur Raeni.