Bayi Kembar Siam di Israel Berhasil Dipisahkan Usai Operasi 12 Jam, Dokter Ungkap Pengalaman Luar Biasa

| 06 Sep 2021 20:30
Bayi Kembar Siam di Israel Berhasil Dipisahkan Usai Operasi 12 Jam, Dokter Ungkap Pengalaman Luar Biasa
Bayi kembar siam israel (Dok:Soroka University Medical Center in Beersheba)

ERA.id - Bayi kembar siam asal Israel sukses menjalani operasi panjang selama 12 jam. Kedua bayi itu selamat dan bisa hidup normal setelah menjalani operasi yang sangat rumit.

Menurut laporan Times of Israel Isaac Lazar, dokter yang melakukan operasi pada bayi kembar siam itu membutuhkan waktu sedikitnya 12 jam. Selama 12 jam itu bayi kembar siam tersebut harus berjuang melewati hidup dan mati di Soroka Medical Center di kota Beersheba.

Lazar mengatakan momen panjang selama 12 jam itu terbayarkan setelah kepala dari bayi tersebut berhasil dipisahkan. Ketika sudah berhasil dipisahkan, Lazar menyebut bayi-bayi itu tersenyum dan menggoda satu sama lain.

"Ketika para perawat menyatukan bayi-bayi itu, baru saja berpisah mereka saling memandang, membuat suara, dan saling menyentuh dengan lembut. Itu indah. Anda bisa melihat komunikasi di antara mereka, dan itu sangat spesial," kata Lazar, dikutip Times of Israel, Senin (6/9/2021).

bayi kembar siam israel (Dok:Soroka University Medical Center in Beersheba)
bayi kembar siam israel (Dok:Soroka University Medical Center in Beersheba)

Bayi kembar siam tersebut sudah dijadwalkan untuk menjalani operasi pemisahan kepala sejak dilahirkan pada bulan Agustus tahun lalu. Tim medis yang bertugas untuk menjalankan operasi menyadari satu kesalahan bisa berakibat fatal pada keselamatan bayi kembar siam tersebut.

"Setiap keputusan yang salah bisa menjadi perbedaan antara hidup dan mati," ujar Lazar.

Lalu, kata Lazar, operasi pemisahan kepala itu sangat rumit untuk dilakukan sebab pemisahan itu terjadi di antara pembuluh darah utama di kepala bayi.

Dengan kondisi tersebut hal-hal yang membuat pendarahan hebat sekali pun bisa menjadi bencana besar bagi bayi-bayi tersebut.

"Itu sangat rumit, karena operasi dilakukan di antara pembuluh darah utama di kepala bayi. Kita semua tahu bahwa pendarahan apa pun dapat memiliki konsekuensi bencana," tegas Lazar.

Sejak lahir Agustus tahun lalu bayi kembar siam itu tidak bisa menggerakan kepala mereka selama 12 bulan pertama. Hal ini menimbulkan cacat fisik.

Meski pun mengalami cacat fisik dokter mengatakan hal itu bisa sembuh dengan menjalani rehabiliasi yang tepat. Rehabilitasi digunakan untuk perkembangan fisik dan kognitif dari kedua bayi yang baru menjalani operasi pemisahan kepala.

"Itu rumit di luar apa pun yang bisa dibayangkan. Bayi-bayi itu dihubungkan oleh bagian belakang kepala mereka di area di mana tidak ada kulit dan tengkorak. Kami harus mengambil tindakan untuk membuat mereka menumbuhkan lebih banyak kulit," tegasnya.

Beberapa bulan sebelum operasi, kantong silikon tiup dimasukkan ke kepala mereka dan secara berkala diperluas untuk meregangkan kulit. Kulit baru kemudian digunakan untuk menyegel kepala mereka setelah tengkorak direkonstruksi.

Lebih lanjut metode operasi yang dilakukan oleh tim Soroka Medical Center ini merupakan operasi langka yang hanya dilakukan 20 kali di seluruh dunia.

Rekomendasi