Belahan Dada Kemana-mana, Wanita Penjual Pancake Tanpa Bra Ini Didatangi Polisi

| 01 Dec 2021 19:00
Belahan Dada Kemana-mana, Wanita Penjual Pancake Tanpa Bra Ini Didatangi Polisi
Olive Aranya Apaiso (Dok: ViralPress)

ERA.id - Seorang penjual pancake di Thailand, Olive Aranya Apaiso ditangkap polisi usai berjualan mengenakan pakaian seksi. Olive kedapatan memamerkan belahan dadanya ke pelanggan hingga menimbulkan masalah bagi warga sekitar.

Aksi Olive Aranya Apaiso menuai sorotan publik termasuk pihak aparat kepolisian setempat. Olive dinilai sengaja mengenakan pakaian minim untuk menjual pancake dagangannya di Chiang Mai.

Mulanya Olive berjualan dengan pakaian tertutup sebelum akhirnya meminjam atasan kardigan mini ke temannya. Kardigan itu pun dia coba pakai sembari berjualan pancake.

Alhasil dengan penampilan seksinya itu, pancake jualannya laris manis dan meningkat sangat pesat. Para pembeli bahkan sudah membuat antrean sebelum kedai miliknya dibuka.

"Pelanggan mengantri bahkan sebelum toko dibuka. Beberapa bahkan berpose dengan saya dan berbagi foto secara online, membuat kios saya semakin populer," kata Olive, dikutip The Sun, Rabu (1/12/2021).

Lalu, kata Olive, dia memutuskan untuk berjualan demi menghidupi kebutuhan dirinya. Dia juga mengaku setelah berjualan dengan pakaian seksi dirinya berhasil menjual pancake 100 kotak dalam waktu sehari.

"Baru tiga bulan sejak saya membuka tapi sekarang saya telah menjual lebih dari 100 kotak pancake renyah dalam sehari," ucapnya.

Olive Aranya Apaiso (Dok: ViralPress)
Olive Aranya Apaiso (Dok: ViralPress)

Sayangnya petugas kepolisian memutuskan untuk menegur dan menangkap Olive. Hal ini terjadi lantaran warga sekitar merasa tidak nyaman dengan aksi yang dilakukan oleh Olive. Apalagi Olive memakai pakaian terbuka dan menimbulkan kerumunan.  

Polisi juga mengatakan Olive perlu menjaga rambutnya tetap terbungkus dengan jaring, memakai celemek, serta menggunakan sarung tangan. Polisi juga menyebut Olive tidak menghormati budaya kota Chiang Mai.

"Chiang Mai adalah kota budaya dan orang-orang telah menyatakan keprihatinan tentang gaun itu," kata seorang juru bicara dari kantor distrik Chang Phueak.

Lalu, kata sumber itu, Olive juga diminta mengganti pakaian terbukanya demi menjaga kedamaian di kota tersebut. Dia bahkan dipanggil ke kantor polisi untuk menyelesaikan masalah dan keresahan warga setempat.

"Kami telah meminta wanita itu untuk bekerja sama, untuk memakai bra yang berwarna seperti daging dan pakaian yang tidak terlalu cabul. Kami mengundangnya ke kantor polisi untuk membahas masalah ini," ungkap sumber itu.

Atas penangkapan tersebut, Olive menyatakan dirinya bersedia untuk mengikuti instruksi dari petugas kepolisian. Dia juga berjanji akan berpakaian tertutup dan mengikuti protokol kesehatan yang berlaku.

"Saya bersedia mengikuti instruksi dari semua pejabat. Setelah ini, saya akan berpakaian berbeda dan menutupi lebih banyak tubuh saya. Saya juga akan mengikuti saran sanitasi." kata Olive.

Salah satu pelanggan Aranya mengatakan bahwa dia tertarik membeli pancake tersebut karena Olive memiliki gaya berjualan yang unik. Selain itu, dia juga mengatakan rasa dari pancake buatan Olive sangat enak.

Diketahui pancake itu dijual dengan harga 35 baht Thailand atau sekitar Rp14 ribu per kotak. Pancake itu juga memiliki beberapa pilihan rasa yang berbeda seperti green tea dan kakao. Setiap harinya toko Olive beroperasi mulai dari jam 11:00 hingga 21:00 waktu setempat.

Meski berjualan dengan cara yang tidak biasa dan berujung penangkapan, Olive akhirnya dibebaskan tanpa tuduhan. Letnan Kolonel Weerapat Khamlapich mengatakan bahwa Olive akan bekerja sama dengan petugas kepolisian setempat.

"Wanita itu bekerja sama dan tidak ada tuduhan yang diajukan terhadapnya. Petugas akan memeriksa kiosnya untuk memastikan dia mengikuti saran," kata Letnan Kolonel Weerapat Khamlapich.

Aksi tidak senonoh di ruang publik di Thailand sendiri bisa mendapat hukuman dengan denda tidak lebih dari 5.000 baht Thailand atau sekitar Rp2 juta.

Rekomendasi