ERA.id - Pengolahan sampah masih menjadi tantangan yang harus dihadapi pada abad ke-21. Data Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) mengungkapkan total sampah nasional telah mencapai 68,5 juta ton pada 2021. Dari tahun ke tahun, aktivitas rumah tangga menyumbang angka terbesar pada total sampah nasional.
Kamu dapat memulainya dari mengurangi sampah (reduce), menggunakan kembali (reuse) dan mendaur ulang (recycle), atau yang lebih dikenal dengan 3R. Dengan melakukan 3R, kamu bisa turut membantu mengurangi tingkat penimbunan sampah dari rumah. Yuk, simak lima cara sederhana mengelola sampah ala IKEA.
1. Memilah sampah organik dan anorganik
Pemilahan sampah adalah kegiatan memisahkan sampah sesuai dengan jenis sampah yaitu organik dan anorganik. Menurut Zero Waste Indonesia, sampah organik adalah sampah yang berasal dari bahan alami dan dapat terurai secara biologis, seperti sisa makanan, kulit buah, ranting, dan dedaunan kering. Sementara itu, sampah anorganik adalah sampah yang sulit terurai secara alami dan membutuhkan penanganan di tempat khusus.
Beberapa sampah yang termasuk dalam kategori sampah anorganik adalah sampah plastik, botol dan kaleng minuman, styrofoam, produk elektronik, dan kabel. Kamu dapat memilah sampah organik dan anorganik untuk mempermudah pengolahan dan daur ulang sampah. Selain itu, dengan memisahkan sampah kering dan basah kamu dapat mencegah timbulnya sarang bakteri dan bau yang tidak sedap.
2. Mendaur ulang sampah organik dan anorganik
Setelah mengorganisir sampah organik dan anorganik, kamu dapat mendaur ulang kedua jenis sampah tersebut. Sampah berbahan organik seperti sisa makanan, daun-daun kering dan kulit buah dapat kamu olah menjadi pupuk kompos yang dapat digunakan untuk berkebun. Kamu dapat menyimpan tanah yang dibutuhkan untuk memulai proses pengomposan dengan IKEA 365+, yaitu wadah kaca dengan tutup plastik. Tapi kalau berkebun bukan hobi kamu, pupuk kompos tersebut dapat kamu donasikan kepada organisasi di bidang perkebunan untuk dimanfaatkan kembali.
Sementara itu, sampah anorganik dapat kamu daur ulang menjadi berbagai produk yang fungsional. Kamu dapat mengumpulkan bungkus kopi yang sudah tidak terpakai dan menjadikannya tas belanja. Selain itu, kamu juga dapat mengubah bekas botol minum plastik menjadi pot tanaman. Kamu dapat meletakkan pot hasil daur ulang tersebut di atas meja, atau kamu tambahkan tali bekas pakai untuk digantung di teras rumah.
3. Menggunakan barang-barang hasil daur ulang
Selain melakukan daur ulang sendiri, kamu juga dapat membeli dan menggunakan produk-produk yang dibuat dari bahan daur ulang. Dengan menggunakan produk hasil daur ulang, kamu mendukung pemanfaatan kembali limbah menjadi barang yang fungsional. Pada jangka panjang, hal ini dapat mengurangi angka limbah yang belum terolah dan mendukung kelestarian lingkungan.
Kini, variasi produk berbahan dasar hasil daur ulang semakin beragam. Mulai dari kerajinan tangan seperti tas, hiasan, tempat pensil dan dompet kecil, hingga produk yang diproduksi dengan skala besar menggunakan mesin canggih di pabrik.
4. Meminimalisir penggunaan plastik
Pernahkah kamu membayangkan berapa banyak sampah plastik yang kamu hasilkan dalam satu tahun terakhir? Tidak terhitung, bukan? Menyikapi tingginya sampah plastik, pemerintah menerapkan kebijakan kantong belanja reusable saat berbelanja di berbagai daerah di Indonesia dalam beberapa tahun terakhir. Kamu juga dapat membantu mengurangi sampah plastik dengan menggunakan produk-produk yang dapat digunakan berulang kali. Kebiasaan ini dapat mendukung terwujudnya Indonesia Bebas Sampah pada 2030.
5. Mendonasikan barang-barang yang sudah tak terpakai
Alternatif lain dalam mengelola sampah adalah dengan mendonasikan barang-barang kamu yang sudah tidak terpakai. Kini, semakin banyak organisasi nirlaba yang menerima donasi barang tak terpakai untuk dimanfaatkan kembali menjadi produk yang fungsional.