Tim Editor
ERA.id - Kasus penembakan Brigadir J atau Nopriansyah Yosua Hutabarat yang dilakukan Bharada E di rumah Irjen Ferdy Sambo masih menyimpan misteri. Berbagai spekulasi muncul usai insiden baku tembak Brigadir J dengan Bharada E.
Banyak kejanggalan mengenai kronologi penembakan hingga penyebab kematian Brigadir J. Salah satu hal yang paling jadi perbincangan publik adalah isu istri Irjen Ferdy Sambo, Putri Candrawathi yang selingkuh dengan Brigadir J.
Kali ini, peramal sekaligus ahli tarot Denny Darko meramal kasus penembakan Brigadir J. Ia mengatakan saat ini tim penyidik tengah mencari bukti-bukti kuat di balik tewasnya Brigadir J. Menurutnya, banyak kejanggalan terjadi dalam kasus ini.
Padahal, eks Kepala Divisi Hubungan Internasional (Kadiv Hubinter) Polri Irjen Pol. Napoleon Bonaparte pernah mengatakan insiden penembakan di kediaman Irjen Ferdy Sambo adalah perkara yang mudah disimpulkan oleh penyidik biasa.
"Tim gabungan mencari fakta. Usaha untuk mencari, menemukan sesuatu belum ketemu dan ini sebuah kebenaran. Ini adalah sesuatu yang tidak perlu dilakukan. Hal ini diungkapkan eks Kadiv Humas Polri Irjen Napoleon Bonaparte yang mengatakan kasus ini bisa diselidiki oleh penyidik biasa," ujarnya, dikutip dari kanal YouTube Denny Darko.
"Ini adalah sebuah kasus yang terjadi di tempat tertutup. Ada CCTV, saksi mata. Mengapa ini ada tim khusus? Aroma kecurigaan langsung menyeruak. Sehingga, banyak orang membicarakan teori konspirasi yang ada. Ini karena banyak kejanggalan terjadi," lanjutnya.
Denny Darko mengungkapkan kasus ini mengalami banyak kejanggalan yang sebenarnya harus bisa diungkapkan secepatnya. Jika tidak, isu akan terus berkembang. Mulai dari isu perselingkuhan, tudingan Brigadir disiksa terlebih dahulu, hingga istri Irjen Ferdy Sambo dilecehkan.
"Kenapa ini sangat penting? Karena kejanggalan-kejanggalan itu menimbulkan banyak prasangka yang berakhir dan jadi bola liar ke mana-mana. Kasus perselingkuhan, ada yang menuduh Brigadir J disiksa sebelum dieksekusi," jelasnya.
"Almarhum diduga melecehkan istri atasannya. Ini integritas almarhum dipertanyakan. Sudah meninggal kehilangan, apalagi tidak dibuktikan dengan tuduhan diberikan. Apalagi, anaknya (Brigadir J) sudah tidak ada dan tidak ada pembelaan diri," lanjutnya.
Maka dari itu, Denny Darko menyarankan Irjen Ferdy Sambo bersedia menjadi saksi dalam kasus penembakan Brigadir J. Ia menegaskan pihak kepolisian harus bisa bersikap seadil-adilnya dalam kasus ini.
"Saksi ini sebenarnya ada, jika ini tegas maka mereka memberikan ketegasan yang pasti. Untuk ini butuh hati yang besar dari Pak irjen sebagai orang dengan pangkat tertinggi yang ada di lokasi. Dan juga memiliki hubungan dengan saksi untuk besar hati dan melakukan penyelidikan seadil dan seobjektif." jelasnya.
