Kehidupan malam Jakarta menjadi tema mereka dalam menciptakan lagu di album yang berisi sembilan trek ini. Tengok saja Lantai Dansa, Tante Merry, Ah Ahh Ahhh, hingga Masih Kurang yang sangat menggambarkan bagaimana liarnya kehidupan yang terjadi di sekitar kita.
Dipilihnya ML (Minta Lagi) sebagai tajuk karena dirasa mampu menggambarkan keseluruhan isi album ini. Kesan nakal, tidak peduli, dan gemar berpesta melekat erat pada tiap lirik yang mereka sajikan.
Sebagai contah, kita simak penggalan lirik lagu Bersulang; “Larut malam ku kian panjang termakan motivasi kalian, dan aku memberanikan diri mengajak kalian bersulang.”
Sama seperti salah satu judul lagu di album ini, Bomat! atau bodo amat, Sisitipsi terlihat sangat bersenang–senang dalam mengeksplorasi musik mereka dan menepis semua hal negatif yang akan menghambat mereka berkarya.
Bersamaan dengan dirilisnya album ini, Sisitipsi juga mengeluarkan video klip untuk single kedua, Paling Bisa yang sudah dapat dinikmati di kanal YouTube band. Lewat single ini, Sisitipsi memperlihatkan eksplorasi musik yang terus mereka lakukan melalui aransemen musik yang terasa berbeda dari lagu-lagu mereka pada umumnya.
Proses penggarapan album ini memakan waktu kurang lebih setahun, dikerjakan di Velvet Studio yang berlokasi di Pejaten, Jakarta Selatan. Sebagai perekam, peramu bunyi sampai eksekutor mixing diperankan oleh Rizki Rian (TIC Band), pengarah bunyi oleh Rian Rahman, mastering oleh Stephan Santoso.