Twitter Bekukan 70 Juta Akun 'Sampah'

| 07 Jul 2018 19:34
Twitter Bekukan 70 Juta Akun 'Sampah'
Ilustrasi Twitter (Pixabay)
San Francisco, era.id - Twitter Inc telah membekukan lebih dari 70 juta akun palsu pada Mei dan Juni 2018 untuk membersihkan bot and trolls di platform, demikian laporan Washington Post pada Jumat (6/7).

Dalam slang Internet, troll adalah orang yang menabur ketidakpuasan di internet atau membuat kesal orang lain dengan mengunggah pesan yang membuat marah, hingga menyebar hoaks melalui berita, forum, ruang chatting, atau blok. Para penyebar pesan itu beraksi untuk menghasut pembaca agar bereaksi secara emosional.

Sementara itu, bot internasional, yang juga dikenal sebagai robot jejaring, adalah aplikasi perangkat lunak yang mengoperasikan tugas otomatis di Internet. Secara khusus, bot melakukan tugas yang sederhana dan secara struktural berulang, di tingkat yang jauh lebih tinggi dibandingkan yang dilakukan akun nyata.

Penindakan atas akun yang mencurigakan, dilakukan di tengah peningkatan tekanan politik setelah Kongres mengecam Twitter karena kekurangan peraturan mengenai akun palsu yang dikendalikan dari luar negeri yang mungkin mempengaruhi politik dalam negeri AS.

Beberapa sumber di Twittter mengatakan kepada surat kabar itu bahwa angka pembekuan akun telah lebih dari dua kali lipat sejak Oktober saat lebih dari satu juta akun dibekukan dalam satu hari selama beberapa bulan lalu.

Gelombang pembekuan akun oleh jaringan sosial terbesar di dunia tersebut adalah satu dari beberapa untuk memelihara keamanan platformnya dan menghentikan 'sampah internet' serta penyalahgunaan akun, demikian laporan Xinhua, Sabtu malam.

"Memusatkan perhatian pada peningkatan kesehatan percakapan di Twitter berarti "memungkinkan orang memiliki akses ke informasi yang dapat dipercaya, relevan dan berkualitas tinggi di Twitter," kata Del Harvey, Wakil Presiden Trust and Safety of Twitter.

Baca Juga: CEO Twitter Enggak Punya Laptop

Tindakan agresif Twitter terhadap akun yang tak diinginkan mungkin berdampak pada landasan penggunanya karena penurunan jumlah pengguna bulanan diperkirakan terjadi pada kuartal kedua yang berakhir pekan lalu, kata laporan Washington Post.

Tags : twitter lite
Rekomendasi