KLHK Punya Aplikasi Identifikasi Kayu Digital

| 18 Sep 2018 16:30
 KLHK Punya Aplikasi Identifikasi Kayu Digital
KLHK punya aplikasi deteksi Kayu (Diah/era.id)
Bogor, era.id - Pusat Penelitian dan Pengembangan Hasil Hutan, Kementrian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) mengembangkan Alat Identifikasi Kayu Otomatis (AIKO) dalam format aplikasi smartphone. Aplikasi ini nantinya mampu mengidentifikasi jenis kayu hanya dengan sekali scan.

"Sistem ini merupakan alat identifikasi kayu otomatis (AIKO) yang bisa mendeteksi ini kayu apa, memuat nama lokalnya, nama latinnya, berat jenisnya, kelas kuatnya, kelas awetnya, pengelompokan kayunya, dan untuk apa digunakan," ujar Kepala Pusat Penelitian dan Pengembangan Hasil Hutan KLHK Dwi Sudharto di Pusat Litbang Hasil Hutan KLHK, Bogor, Jawa Barat, Selasa (18/9/2018).

Dwi menjelaskan, pengembangan aplikasi ini bekerja sama dengan LIPI melalui dukungan program Intensif Riset Sistem Inovasi Nasional (INSINAS) dari Kemenristekdikti.

Kata Dwi, sistem identifikasi AIKO mampu memangkas waktu identifikasi kayu yang selama ini dilaksanakan secara manual dan memerlukan waktu 1-2 minggu menjadi hanya hitungan detik. 

"Selama ini sering ada keributan atau dispute antara bea cukai, polisi, dan pelaku industri kayu untuk mengekspor. Lalu mereka sepakat kirim ke Bogor untuk dicek manual. ada 163 ciri yang harus dilihat agar identifikasi kita engga salah berdasarkan aturan internasionalnya," jelas Dwi.

"Kenapa kita usahakan pangkas waktu ini, karena kalau tertahan di pelabuhan selam dua minggu, berapa ratus juta dia (pelaku usaha) bayar. kapalnya yang dulu dia order sudah keburu berangkat," lanjutnya.

Sistem identifikasi ini baru KLHK yang bisa menggunakan. Dwi bilang, pihaknya berencana mengurus lisensi atas nama lembaga dan memasukkan AIKO ke dalam layanan konten digital seperti Play Store agar bisa digunakan masyarakat.

Namun, Dwi mengakui bahwa saat ini pengurusan lisensi tersebut terkendala oleh anggaran yang diperkirakan akan merogoh kocek sekitar Rp430 juta. Ia telah melapor kepada Menteri KLHK Siti Nurbaya dan sedang menunggu keputusan lebih lanjut.

 

Rekomendasi