Seperti dilansir laman resmi turnamen, petenis Rusia 22 tahun itu telah menjadi salah satu bakat muda yang menonjol di dunia tenis, meski hanya sedikit orang yang menduga ia mampu menghabisi bintang Serbia yang sedang menjalani laju kemenangan dalam tiga bulan di 22 pertandingan penuh kejayaan.
Djokovic diperkirakan akan merayakan kembalinya ia ke peringkat satu dunia dengan meraih gelar Paris Masters kelimanya, namun ia justru takluk dalam waktu satu jam 37 menit di tengah 31 pukulan winner dari Khachanov.
Khachanov, yang tampil lincah di sekeliling lapangan, mengambil keuntungan dari Djokovic yang terlihat kelelahan setelah sepekan diganggu gejala seperti flu.
Bahkan meski petenis Serbia itu juga mungkin masih menderita dampak dari pertarungan tiga jamnya dengan Roger Federer di semifinal pada Sabtu, Khachanov memang menampilkan kualitas serangan yang luar biasa.
Mencatatkan kemenangan keempatnya atas petenis sepuluh besar dunia pekan ini, Khachanov, yang permainan bertenaganya mengingatkan pada idolanya Marat Safin, petenis Rusia terakhir yang menjadi pemenang di Paris, mendapatkan hadiah terbesar dalam kariernya