Gagasan konsep video klip ini sejatinya ingin menampilkan pola pikir manusia yang sudah mulai berubah, dari yang awalnya sangat analog menjadi digital. Pola pikir tiap-tiap manusia seolah muncul ketika dilihat dari pindaian kaca mata digital.
Dari ide awal ini, akhirnya mereka berpikir untuk menggabungkan gaya editing modern dengan nuansa 80-an. Gaya editing modern diambil dengan menggunakan HUD Motion Graphics, lalu nuansa 80-an tetap coba dibangun lewat gaya editing dengan tampilan VHS dan efek glitch.
Pengerjaan video klip ini mengambil waktu cuti kerja para musisi dan tim produksi. Pengambilan gambar dilakukan sambil menelusuri sudut-sudut hingga tengah kota Jakarta dengan segala kepadatannya. Dikerjakan dari awal jam masuk hingga menjelang jam pulang kerja untuk para pekerja lembur.
Video klip ini diharapkan bisa menjadi pembuka untuk album penuh perdana dari GMHL yang rencananya dirilis awal tahun depan dan bisa menjadi asupan nutrisi baru untuk penikmat musik indie Tanah Air.
Single Digital sendiri direkam di Studio Teras Belakang yang saat prosesnya dibantu oleh duo berbahaya dari The Adams; Pandu Fuzztoni dan Kiting.
Sementara proses mixing dan mastering-nya dipercayakan juga kepada Pandu.
Baca Juga : Grup Musik Hari Libur Suarakan Ketrgantungan Milenial