Sekjen PSSI Ratu Tisha Destria yang juga sudah diperiksa sebagai saksi dalam kasus ini, mengonfirmasi kepastian itu. Dia sempat diperiksa belasan jam oleh penyidik Satgas Antimafia Bola di Ditreskrimum Polda Metro Jaya, Rabu (16/1) lalu.
"Soal itu akan dibahas dalam satu kesatuan program tahun 2019. Karena, jangankan tahun 2019, pada kongres tahun lalu juga sudah ada program kerja tentang area integritas," sebut Ratu Tisha di kawasan Nusa Dua, Badung, Bali, Sabtu (19/1/2019) dilansir Antara.
Kata Ratu Tisha, pembahasan pada kongres tahun 2018-lah yang menjadi alasan mengapa PSSI terus bekerja sama dengan pihak Genius Sports, perusahaan yang memberi perhatian pada kemungkinan-kemungkinan terjadinya pengaturan skor dalam laga sepak bola di berbagai belahan dunia. Yang berbeda, untuk tahun 2019, PSSI akan memanfaatkan data-data dari Genius Sports untuk dipadukan dengan tugas Komite Khusus (Ad Hoc) Integritas PSSI yang rangkanya disusun sejak Desember 2018.
"Komite itu didirikan melalui rapat komite eksekutif PSSI. Pengaturan skor juga dibicarakan dengan Konfederasi Sepak Bola Asia dan kepolisian pada minggu lalu. Itu menjadi bagian besar dari seluruh program tahun 2019," tutur Ratu Tisha.
Dia memastikan, terkait isu pengaturan skor, PSSI melakukan apa yang memang seharusnya dilakukannya sebagai sebuah organisasi olahraga. Kongres Tahunan PSSI akan berlangsung di salah satu hotel di kawasan Nusa Dua, Bali, pada Minggu, 20 Januari 2019.
Dalam kegiatan tersebut, secara umum PSSI akan melakukan evaluasi kegiatan organisasi selama satu tahun ke belakang dan rencana kerja tahun berikutnya atau tahun 2019. Beberapa hal khusus juga akan dibahas dalam kongres seperti terkait tim nasional, keorganisasian, pengaturan skor dan lain-lain.
Satgas Antimafia Bola sudah menerima 338 laporan soal dugaan pengaturan skor di Liga 2 dan Liga 3. Ada beberapa orang petinggi PSSI yang terseret kasus ini. Lima di antaranya yang diungkap ke publik, anggota Komite Eksekutif PSSI Johar Lin Eng, mantan anggota Komisi Wasit PSSI Priyanto bersama anaknya, Anik, anggota Komisi Disiplin PSSI Dwi Irianto alias Mbah Putih dan wasit Liga 3 Nurul Safarid.