Jakarta, era.id - Festival film tahunan Jogja-NETPAC Asian Film Festival (JAFF) 2019 akan kembali hadir. Merayakan keberagaman film-film asia pasifik, festival ini akan diadakan mulai tanggal 19-23 November 2019. Perayaan di tahun ke-14 ini akan memilih tema “Revival” sebagai tema utama. Ada alasan menarik lho dibalik satu kata tersebut. Selain itu ada hal-hal baru yang akan menjadi highlight dari JAFF 2019. Yuk simak ulasannya!
View this post on Instagram
Kebangkitan film Asia
Bukan sekadar kata. Dipilihnya Revival sebagai tema tahun ini didasari kesadaran para pendiri JAFF tentang kebangkitan film Indonesia maupun Asia yang sedang jadi sorotan publik, baik lokal maupun mancanegara. Bahkan, saat ini banyak film yang menunjukkan kekuatan Asia. Begitu, kata Ifa Isfansyah, Direktur Festival JAFF 2019.
Kilas balik pada tahun pertama berdirinya JAFF. Saat itu, beberapa bulan sebelum penyelenggaraan acara, terjadi gempa besar melanda Jogjakarta. Tetapi, setelah itu banyak sinema yang hadir di tengah krisis tersebut. Festival ini pun menjadi titik kebangkitan sebuah festival film lokal. Gelaran pertama saat itu akhirnya memilih tema Cinema in the Middle of Crisis.
Tema yang dipilih dalam JAFF menjadi barometer tertentu untuk perkembangan film yang akan datang. Revival merupakan kebangkitan dalam menggali kekayaan Asia. Negara Asia selalu dikenal dalam tentang kolonisme yang menjadikan budaya barat sebagai kiblat.
Beberapa tahun belakangan, mungkin kamu sering mendengar film-film Asia yang mendapat apresiasi di ajang kompetisi film mancanegara. “Bangsa Asia memiliki kekuatannya sendiri maka kita butuh ruang untuk itu agar semangat itu bisa sampai kepada kita.” kata Ifa Isfansyah dalam Konferensi Pers JAFF 2019 di Plaza Indonesia, Rabu (16/10)
Regenerasi dalam Festival
Sadar bahwa JAFF semakin berkembang, maka semakin banyak pula pilihan untuk mengembangkan organisasi. Generasi itu pun tumbuh dalam organisasi JAFF seiring kesadaran pada perkembangan sinema di Indonesia. Setiap tahunnya, JAFF juga membuka kesempatan untuk sukarelawan yang ingin berpartisipasi pada festival JAFF.
“Contohnya festival manajer kita tahun ini sebelumnya menjadi volunteer di JAFF tahun lalu.” kata Ifa memberikan contoh.
Untuk tahun ini, ada seribu sukarelawan yang mendaftar, meskipun kru yang dibutuhkan tidak mencapai seratus orang. Tapi, melihat antusias dari anak muda di Jogjakarta terhadap festival ini, JAFF yakin akan selalu hadir komunitas-komunitas baru dalam mengembangkan perfilman di Indonesia.
Venue dan penjualan tiket antiribet
Buat yang sudah pernah datang ke JAFF, kamu pasti tahu, festival ini diadakan di berbagai tempat di Jogjakarta. Tapi, untuk tahun ini, ada hal baru yang pastinya memudahkan kamu untuk mengikuti JAFF 2019.
Tahun ini, hanya ada satu tempat penyelenggaraan JAFF, yaitu di Empire XXI Jogjakarta. Nantinya, seluruh penayangan akan diadakan di Empire XXI. Tapi jangan lupa! Akan ada pre-event, di mana kamu bisa menonton film pembuka festival.
Untuk penjualan tiket, tahun ini JAFF bekerjasama dengan Goers, sebuah aplikasi yang berfokus dengan acara dan penayangan film. Lewat Goers, kamu bisa memesan tiket JAFF 2019 tanpa perlu mengantre lama-lama.
“Setiap tahunnya kita selalu melakukan evaluasi acara. Maka dari itu, kita ingin terus berkembang meskipun festival ini dibuat oleh para filmmaker, tapi kita ingin berkembang dan terus belajar juga.” kata Kamila Andini selaku direktur artistik JAFF 2019.
Melihat film-film, terutama di Asia yang bersifat community based, maka kurasi film juga semakin ketat. Tetapi, JAFF 2019 menjanjikan tontonan yang berkualitas dan layak diikuti!
Untuk tahun ini, ada 745 film yang mengikuti kompetisi dan berasal dari 39 negara. Jumlah itu kemudian dikurasi menjadi 107 film dari 23 negara. Proses kurasi dilakukan oleh tujuh orang memiliki kapasitas dalam menilai film, baik dari akademisi maupun non-akademisi.
Program yang variatif
Festival JAFF tidak hanya menampilkan film Indonesia, tetapi juga film dari belahan benua lain. Melalui program Asian Future dan Light of Asia, kamu bisa menonton film panjang maupun film pendek yang sedang dikompetisikan.
Selain itu, ada program JAFF Indonesia Screen Award untuk kamu yang ingin menonton film-film Indonesia dan Asian Perspective untuk kamu yang ingin menonton film dari negara Asia lainnya.
Kabar baiknya, ada beberapa film hasil restorasi yang akan tayang perdana di JAFF 2019. Sama seperti tahun sebelumnya, ada world premiere film Indonesia yang tayang pertama kali di JAFF 2019. Menarik sekali, ya!
Di perayaan JAFF 2019, ada juga Bengali Cinema dalam rangka merayakan seratus tahun sinema tertua di India. Ada tiga film dari Bengali Cinema yang bisa kamu tonton untuk mengetahui perkembangan perfilman di India.
JAFF Education serta Public Lecture yang menjadi program tahunan JAFF juga akan hadir. Salah satunya mengulas digital producing bersama sutradara Dimas Djay dan belajar memproduksi bersama para filmmaker.
Untuk anda yang ingin mengenal produksi film, JAFF 2019 bisa menjadi wadah bagi anda mulai belajar karena tidak hanya belajar, anda bisa bertatap muka langsung dengan para pembuat film.
Informasi film serta jadwal penayangan bisa anda lihat melalui situs resmi JAFF serta Instagram @jaffjogja. Sampai jumpa di JAFF 2019!
Popular
1Kompolnas Atensi Kasus Kabag Ops Polres Solok Selatan Tembak Kasat Reskrim Hingga Tewas
22 Nov 2024 13:002 3 4 5