Tim Editor
Para Sobat ambyar sudah mendaulat pria bernama asli Dionisius Prasetyo itu sebagai "Godfather of Broken Heart". Panggilan untuk Didi Kempot malah lebih ekstrem lagi, Lord Didi. Julukan itu berawal dari lagu-lagu Didi Kempot yang hampir semuanya bercerita tentang kesedihan dan kisah patah hati. Kalau mau lebih spesifik lagi, liriknya tentang seseorang yang hatinya hancur lebur karena gagal dalam menjalani kisah cinta.
Jika diselami lebih dalam, memang hampir sebagian besar lagu yang ditulisnya bertemakan patah hati dan kehilangan. Lagu macam Sewu Kutho, Pamer Bojo hingga Cidro dinilai punya korelasi yang pas dengan kisah cinta kids era now. Dan tema yang diambil Didi sukses 'dimakan' pasar anak muda.
"Alasan sengaja memilih tema tersebut karena rata-rata orang pernah mengalaminya," kata Didi beberapa waktu lalu.
Adik kandung dari pelawak senior Srimulat almarhum Mamiek Prakoso ini sudah berkali-kali menggelar konser tunggal. Dan yang hebatnya, tiketnya selalu sold out.
Lagu yang dibawakan pria dengan sebutan lain 'Bapak Loro Ati Nasional' itu penuh sarat makna meski penyampaian menggunakan Bahasa Jawa. Para penikmat pun tak melulu yang harus paham bahasa itu. Meski menggunakan aransemen musik tradisional, para anak muda dapat menerimanya. Kondisi ini juga yang bikin terkejut sang maestro.
"Ya, kita orang Indonesia, budaya tradisional itu enggak akan pernah hilang. Konser ini penghormatan untuk seniman tradisional Indonesia," ucap Didi Kempot.
Virus Lord Didi memang begitu luar biasa. Menyebar bak angin dan menjangkau level atas. Bayangkan saja, aliran musik campursari ini bisa menembus The Pallas, SCBD, Jakarta. Sebuah tempat hiburan anak muda dengan desain masa kini. Tapi khusus Didi dan para sobat ambyar, tampilan lokasi ini diubah sesuai karakter khas panggung musik campursari.
Tak bisa ditampik, The Power of Medsos memang punya peran kuat dari menanjaknya pamor Didi Kempot. Padahal Didi Kempot bukanlah pemain baru di dunia musik. Dia sudah beredar sejak tahun 1989. Kekuatan media sosial sanggup mengirim dan membuat viral setiap lagu-lagu Didi Kempot ke seluruh kalangan anak muda, bahkan menyentuh penikmat yang belum pernah mengenal Didi Kempot.
Didi Kempot dan Pancasila
Malah, Didi Kempot juga sudah diminta khusus oleh Presiden Jokowi supaya bisa ikut membantu penyebaran nilai-nilai Pancasila. Jokowi sadar efek yang bisa ditimbulkan dari setiap frasa lirik lagu Didi Kempot. Bahasan tentang nilai-nilai Pancasila harus bisa diformulasikan dengan cara penyampaian anak muda, misalnya melalui olahraga, musik, atau film.
"Titip sama sadbois dan sadgirls, enggak apa-apa, sama sobat ambyar, enggak apa-apa. Titipkan satu lirik di 'Pamer Bojo', enggak apa-apa," kata Presiden Jokowi kala itu.
Didi Kempot pun sudah resmi menjadi brand ambyarssador Shopee Indonesia sejak Desember 2019 lalu dan akan turut meramaikan kampanye Shopee 2.2 Men Sale yang akan berlangsung selama Januari hingga Februari 2020. Akan ada aneka promo dan penawaran spesial selama kampanye ini berlangsung, seperti Hobi & Perlengkapan Olahraga Day, Super Flash Sale Day, Handphone & Aksesoris Day, serta masih banyak lagi.
Direktur Shopee Indonesia, Handika Jahja mengungkapkan bahwa dengan menggandeng Didi Kempot, platfrom ini berharap dapat menjangkau semua generasi. Dan yang paling penting, bisa meningkatkan kesadaran masyarakat untuk menjaga keanekaragaman budaya Indonesia.
"Shopee senang dapat bekerja sama dengan Didi Kempot, sosok ikonik yang memiliki dedikasi tinggi dalam memperkenalkan musik asli Indonesia dan kami ingin menjangkau semua generasi untuk menjaga keanekaragaman budaya Indonesia," ujarnya.
