Pria yang menjadi Google Doodle itu adalah Ignaz Philipp Semmelweis. Dia adalah dokter Hungaria keturunan Jerman yang dikenal sebagai Bapak Antiseptik.
Semmelweis pertama kalinya mendemonstrasikan pentingnya cuci tangan pada tahun 1847. Kegiatan itu dilakukan kala dia ditunjuk sebagai kepala residen di klinik bersalin di Rumah Sakit Umum Wina. Mulai saat itu pula, ia mengharuskan semua dokter dan perawat untuk mendisinfeksi tangan mereka dengan larutan kapur yang diklorinasi.
Sebelum pengangkatannya sebagai kepala klinik bersalin, ada banyak ibu melahirkan yang mengalami apa yang disebut 'demam nifas' serta tingginya angka infeksi di klinik bersalin tersebut. Semmelweis pun melakukan penyelidikan dan ditemukan bahwa penyebab tingginya angka infeksi adalah karena dokter membawa penyakit menular dari satu pasien ke pasien lain lantaran tidak cuci tangan.
Sejak diluncurkannya perintah disinfeksi, angka kematian di klinik bersalin turun drastis dari 18,27 persen menjadi 1,27 persen. Kemudian pada bulan Maret dan Agustus 1948 tercatat tak ada wanita yang meninggal di kliniknya.
Meski demikian, ide Semmelweis banyak dicemooh oleh rekannya sesama praktisi medis. Walaupun hasil yang didapat menegaskan kalau metode ini sukses mengurangi tingkat kematian hingga di bawah 1%, pengamatan Semmelweis bertentangan dengan pendapat medis yang diterima pada saat itu. Komunitas kedokteran menolak gagasan ini. Semmelweis tidak dapat menjelaskan secara ilmiah mengapa penemuannya bisa menurunkan tingkat kematian, dan beberapa dokter merasa tersinggung dengan usulan agar mereka mencuci tangan terlebih dahulu.
Akibatnya, Semmelweis stres dan frustrasi hingga akhirnya dirawat di rumah sakit jiwa dan meninggal dunia pada 13 Agustus 1865.
Selain bertujuan memberi penghargaan kepada karya Semmelweis, tampilnya Google Doodle sangat tepat waktu karena bertujuan untuk mendidik orang di seluruh dunia tentang cara yang tepat untuk mencuci tangan. Menurut WHO, orang harus mencuci tangan setidaknya selama 20 detik.