Gejala Baru Korona: Gemetaran hingga Stroke

| 28 Apr 2020 14:20
Gejala Baru Korona: Gemetaran hingga Stroke
Ilustrasi (Iman Herdiana/era.id)
Jakarta, era.id - Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Amerika Serikat (CDC) memasukkan enam gejala penyakit COVID-19 ke dalam daftarnya, mulai dari menggigil, bergetar berulang-ulang, sakit otot, sakit kepala, sakit tenggorokan, hingga kehilangan indera perasa atau bau.

Gejala-gejala tersebut merupakan keluhan umum yang dihimpun CDC dari pasien COVID-19. Sehingga adanya gejala terebut menjadi peringatan sebagai tanda-tanda infeksi virus korona baru.

Daftar gejala tersebut datang dari analisa ahli kesehatan seiring berkembangnya penyakit. CDC sebelumnya mencantumkan gejala demam, batuk dan sesak napas.

Pasien virus korona dapat mengalami beragam masalah, mulai dari gejala ringan hingga penyakit parah. Gejala-gejala ini umumnya muncul 2-14 hari setelah terpapar virus. Menurut penelitian, penularan virus dari pasien diperkirakan terutama terjadi pada hari-hari sebelum mereka mulai menunjukkan gejala.

CDC merekomendasikan pasien yang perlu segera mencari pertolongan medis terutama yang memiliki gejala kesulitan bernapas, mengalami rasa sakit terus-menerus atau tekanan pada dada, bibir atau wajah kebiruan.

Awalnya, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) dan CDC mendesak masyarakat untuk mewaspadai demam, batuk kering, dan kesulitan bernapas. Namun setelah COVID-19 makin mewabah di dunia dalam tiga bulan terakhir, pemahaman medis tentang virus ini pun meningkat.

Muncul pula laporan aneh tentang orang-orang yang kehilangan indera pengecap dan penciuman. Dan ada kasus sporadis masalah pencernaan, seperti diare.

Laporan lainnya yang dibuat beberapa dokter, bahwa virus tersebut dapat memicu stroke mendadak pada orang dewasa di usia 30-an dan 40-an. Stroke diduga terjadi karena pembekuan darah.

"Virus itu tampaknya menyebabkan peningkatan pembekuan di pembuluh darah besar, yang menyebabkan stroke parah," kata Dr. Thomas Oxley, seperti dikutip dari Yahoo News, Selasa (28/4/2020).

Selain itu, ditemukan pula laporan stroke mendadak pada pasien muda dengan gejala ringan.

"Laporan kami menunjukkan peningkatan tujuh kali lipat kejadian stroke mendadak pada pasien muda selama dua minggu terakhir. Sebagian besar pasien ini tidak memiliki riwayat medis masa lalu dan berada di rumah dengan gejala ringan COVID, "kata Oxley, ahli bedah saraf dari Mount Sinai Health System, New York.

Jadi bila kamu mengalami gejala tersebut, segera hubungi pusat layanan kesehatan darurat.

Tags : covid-19
Rekomendasi