Perhatikan Jam Berkunjung kalau Mau Wisata di Banyuwangi

| 26 Jun 2020 14:31
Perhatikan Jam Berkunjung kalau Mau Wisata di Banyuwangi
Foto via Pixabay
Banyuwangi, era.id - Pemkab Banyuwangi menerapkan aturan baru bagi seluruh wisatawan yang ingin liburan ke berbagai tujuan. Pemanfaatan teknologi menjadi kata kunci.

Daerah yang sukses menggaet penghargaan inovasi kebijakan publik dan tata kelola pariwisata dari Organisasi Pariwisata Dunia PBB (UNWTO) ini sudah mempersiapkan instrumen teknologi untuk mendukung penerapan protokol kesehatan di bidang pariwisata. Akan ada aturan jam kedatangan bagi turis supaya tempat wisata tidak membludak.

"Nanti semua beli dan bayar tiket lewat online. Di aplikasi ada ada pilihan jam berkunjung. Misalnya mau ke destinasi A, silakan pilih pagi, siang, atau sore. Tiap waktu ada kapasitasnya, diatur kuotanya untuk jaga jarak," ujar Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas, Rabu (24/6) lalu.

"Kalau di destinasi A sudah terdaftar 100 wisatawan untuk hari Minggu jam 07.00-10.00 misalnya, kalau ada orang ke-101 mau pesan tiket, otomatis tertolak," lanjut Anas dikutip dari laman resmi pemkab.

Kemunculan pandemi dan belum adanya vaksin memang mengharuskan seluruh kehidupan berubah. Kapasitas destinasi wisata di Banyuwangi juga akan dikurangi dibanding masa sebelum pandemi Covid-19. 

"Kalau dulu, misalnya sehari menampung 1.000 wisatawan, sekarang harus dikurangi setengahnya, itu pun harus diatur jam-jamnya di aplikasi," jelas Anas.

Tak hanya destinasi, atraksi wisata seni-budaya juga akan diatur menggunakan teknologi untuk mendukung protokol kesehatan. Misalnya, ada atraksi Tari Gandrung di Taman Gandrung Terakota, ketika kuota terpenuhi, wisatawan tak akan lagi bisa memesan tiket di taman dengan ribuan patung penari Gandrung tersebut.

"Bahkan, agar lebih menarik, kita sedang atur seperti bioskop. Bisa juga pilih tempat melihat atraksinya. Bisa di depan, agak ke atas sedikit, di belakang, dan seterusnya. Itu semua lewat online. Tapi tentu tidak semua atraksi bisa diatur seperti ini. Ini khusus untuk atraksi terjadwal dengan amfiteater yang representatif," kata Kadis Kebudayaan dan Pariwisata Banyuwangi, MY Bramuda.

Anas memastikan, pemkab komitmen mendorong penerapan teknologi untuk menyambut new normal pariwisata. Dia mau, para wisatawan bisa tetap menikmati berbagai tujuan wisata sambil menimalisir terjadinya penularan.

Pemkab Banyuwangi juga terus melakukan sertifikasi protokol Covid-19 di semua hotel, homestay, destinasi, kafe, restoran, hingga sentra kuliner rakyat. Pelaku usaha yang telah lolos uji protokol kesehatan akan mendapat ”sertifikat new normal”. 

”Demikian pula pemandu wisata ada uji kompetensi protokol kesehatan, karena ke depan SDM pariwisata bukan hanya harus ramah dan kompeten, tapi juga bergaya hidup sehat dan memahami protokol A-Z agar semua tetap bersih, aman, sehat, dan nyaman,” pungkas Anas.

Rekomendasi