Deputi Bidang Pemasaran Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf/Baparekraf), Nia Niscaya dalam keterangannya, Selasa (30/6/2020) mengatakan, kehadiran majalah "BUMBU" dapat menjadi sarana promosi wisata Indonesia lewat diplomasi kuliner.
Seperti diketahui Indonesia memang dikenal sebagai salah satu negara penghasil rempah-rempah. Hal itu membuat masakan Indonesia dikenal luas dengan cita rasanya yang khas.
Beberapa masakan khas Indonesia juga masuk dalam jajaran makanan terenak di dunia oleh CNN pada 2017. Yakni rendang di urutan 1, nasi goreng di urutan 2 dan satai di posisi 14.
"Kita punya banyak jenis makanan atau kuliner yang memiliki cita rasa luar biasa. Tentunya tak kalah jika dibandingkan dengan kuliner-kuliner dari negara lain. Hadirnya majalah ini menjadi salah satu sarana promosi wisata Indonesia yang diharapkan dapat menarik minat wisatawan asal Prancis nantinya untuk berkunjung ke Indonesia," kata Nia Niscaya.
Terlebih di situasi saat ini, dimana pergerakan wisatawan antarnegara masih ditutup untuk mencegah penyebaran COVID-19. Lewat majalah ini diharapkan dapat menjadi soft diplomacy akan daya tarik wisata di Indonesia.
"Dengan demikian pariwisata Indonesia diharapkan menjadi 'top of mind' dalam pilihan calon wisatawan, khususnya Prancis," kata Nia Niscaya.
Majalah digital "BUMBU" berbahasa Prancis merupakan hasil kerja sama Visit Indonesia Tourism Officer (VITO) Prancis dengan tim BUMBU di Indonesia. Majalah ini didistribusikan dan ditujukan untuk masyarakat Prancis yang ingin mengenal kuliner dan gastronomi Indonesia.
BUMBU merupakan majalah kuliner digital independen dengan konsep mengangkat berbagai cerita kuliner dari masyarakat. Cerita-cerita ini dapat menjadi kepingan mozaik yang menggambarkan betapa hidupnya budaya kuliner di Indonesia. Majalah BUMBU lahir dengan tujuan mempromosikan tradisi dan budaya kuliner Indonesia, juga untuk menunjukkan evolusi masakan dunia di Indonesia.
“Cerita-cerita yang diangkat oleh BUMBU dapat menjadi kilasan wajah masyarakat dan kuliner di Indonesia,” ujar Eka Moncare, selaku penanggung jawab majalah BUMBU di Prancis yang juga merupakan VITO Prancis.
Dengan memasukkan cerita yang personal dalam tulisan-tulisan kuliner di BUMBU, dinamika kuliner dapat dinarasikan sebagai hal yang tidak berdiri sendiri namun berhubungan erat dengan masyarakatnya.
"Besar harapannya, BUMBU menjadi jalan masuk bagi budaya kuliner di Indonesia untuk dikenal oleh masyarakat Prancis, sebagai negara gastronomi dunia," kata Eka.