Fakta Singkat Soal Virus G4, Dunia Harus Waspada

| 01 Jul 2020 14:53
Fakta Singkat Soal Virus G4, Dunia Harus Waspada
Jakarta, era.id - Dari sebuah studi di jurnal Amerika Serikat, PNAS, para peneliti di China menemukan flu babi jenis baru, yaitu virus G4. 

Sejak tahun 2011 sampai 2018, para peneliti di China di berbagai lembaga termasuk di Universitas Pertanian Shandong dan Pusat Influenza Nasional China, mengumpulkan 30.000 lebih sampel usai mengusap hidung dari babi, yang ada di rumah jagal dan di rumah sakit pendidikan dokter hewan di 10 provinsi Cina.

Dari sampel itu, ilmuwan mengidentifikasi ada 179 virus influenza babi, tetapi semuanya tidak mengkhawatirkan.

Lama-kelamaan, setelah tahun 2016, virus G4 meningkat tajam pada babi. Semakin dites, G4 diketahui bisa menular ke manusia.

Dilansir Halodoc, G4 merupakan gabungan dari tiga virus sekaligus: satu strain mirip dengan flu burung di Eropa dan Asia, strain H1N1 yang menyebabkan pandemi di tahun 2009, dan strain H1N1 dari Amerika Utara yang memiliki gen dari virus influenza pada burung, manusia, dan babi. 

Dari tes tersebut, G4 dianggap berbahaya karena inti dari virus ini adalah virus flu burung dengan campuran strain mamalia di dalamnya. Sedangkan manusia, sama sekali tidak punya kekebalan pada virus tersebut. 

G4 juga dapat menginfeksi manusia dengan mengikat sel dan reseptor dalam tubuh, serta dapat bereplikasi dengan cepat di dalam sel saluran napas.

Bahkan G4 diklaim dapat menyebabkan gejala yang lebih serius pada musang daripada virus lain. Orang yang sudah menerima vaksin flu juga tetap tidak memiliki kekebalan terhadap virus ini.

Sejauh ini belum ada bukti kuat bahwa G4 dapat menular dari manusia ke manusia. Meski begitu, tidak menutup kemungkinan akan terjadi penularan.

Hal ini berdasar dari dari dua kasus infeksi G4 yang sudah pernah didokumentasikan sebelumnya, bahwa kedua infeksi tersebut tidak menular dari manusia ke manusia lain. 

Ahli Biologi Evolusi dari US National Institutes of Health's Fogarty International Center, Martha Nelson, menganggap potensi G4 untuk menular antarmanusia cukup rendah.

Sementara menurut Robert Webster, peneliti influenza, belum bisa mengetahui apakah virus ini nantinya dapat bermutasi dan dapat bertransmisi antarmanusia.

Akhirnya para peneliti kesehatan dan virologi berpesan, G4 dapat menjadi ancaman serius bagi kesehatan manusia, bila tidak dipantau dengan seksama. Virus itu dapat menyebabkan infeksi parah, bahkan kematian.

Itulah mengapa masyarakat diharapkan untuk tetap mewaspadai flu babi G4, bahkan dalam pandemi COVID-19 yang masih berlangsung.

Tags :
Rekomendasi