Saidov merupakan warga Tatarstan alumni Universitas Islam Negeri Malang yang mendirikan restoran khusus Indonesia "Indo Food" di GUM, pusat perbelanjaan di Kota Kazan, bersama pengusaha lokal, Ayrat Khakimov.
Baca Juga : Surga Kuliner di Tangerang
Dubes RI untuk Federasi Rusia dan Republik Belarus, M Wahid Supriyadi, di sela-sela kehadirannya pada konferensi internasional "Russia-Islamic World: Kazan Summit 2018", sempat menengok restoran tersebut, kata Sekretaris Pertama Fungsi Pensosbud KBRI Moskow, Enjay Diana kepada Antara London, Sabtu (12/5/2018).
Wahid mengatakan, promosi makanan Indonesia dengan konsep cepat saji seperti yang diterapkan di Indo Food akan sangat efektif dan mudah dinikmati publik, terlebih harganya yang terjangkau dan halal. Adapun mayoritas penduduk Republik Tatarstan, negara bagian di Rusia, beragama Islam. Harga seporsi mi goreng hanya 120 rubel, atau sekitar Rp 27.000.
"Ada sekitar 25 juta umat Muslim di Rusia, artinya produk halal memiliki peluang besar, ujar Wahid.
Ilustrasi pisang goreng (pixabay)
Miratullo bersama Ayrat dan koki masak sempat menyambangi Moskow setelah mendengar adanya Indonesian Culinary Festival yang digelar KBRI bersama jaringan restoran Grabli yang populer di Moskow.
Juru masak dalam pertemuan itu, Wahid berjanji akan mengirim juru masak ke Kazan untuk memberi pelatihan.
"Rencananya kami akan buka beberapa cabang lagi di Tatarstan dan Insya Allah bisa melebarkan sayap ke beberapa mal di Moskow," ujar Miratullo.
Beberapa menu masakan telah diuji coba dan akan segera menjadi menu utama, antara lain nasi goreng, mi goreng, pisang goreng, jamur goreng, ayam goreng, dan lainnya. Selanjutnya akan disediakan juga menu bakso dan soto.