ERA.id - Mantan Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Said Aqil Siroj datang menjenguk putra petinggi GP Ansor, David yang menjadi korban penganiayaan brutal oleh anak mantan pejabat pajak, Mario Dandy Satriyo, di Rumah Sakit (RS) Mayapada, Kuningan, Jakarta Selatan.
Said Aqil heran mengapa Mario yang merupakan anak terdidik, tega menganiaya David hingga koma. Dia menilai perbuatan Mario Dandy ini karena ayahnya, Rafael Alun Trisambodo salah didik.
"Maka yang jelas seperti Pak Mahfud MD sudah menyinggung, bapaknya tidak urus atau salah urus. Tidak mendidik atau salah didik, dengan dijor. (Mario) dibiarkan, dimanja dengan segala kemewahan, uangnya belum tentu halal, jelas kalau uang haram dimakan oleh anak, pasti anaknya nakal. Uang haram dimakan anak, anaknya nakal itu kalau keterlaluan," kata Said Aqil di RS Mayapada, Kuningan, Jaksel, Selasa (28/2/2023).
Said Aqil menyebut kasus ini harus diselesaikan secara hukum meski Mario atau keluarganya telah meminta maaf. Dia pun mendoakan David agar cepat pulih.
"Ya mudah-mudahan saya doakan membaik, tapi ya (David) belum sadar, saya panggil-panggil belum sadar," ungkapnya.
Diketahui, Mario Dandy bersama temannya, Shane (S) ditetapkan menjadi tersangka usai menganiaya David hingga koma. Kapolres Metro Jakarta Selatan, Kombes Ade Ary Syam Indradi mengungkapkan Mario Dandy sempat menyuruh David untuk push up sebanyak 50 kali sebelum melakukan penganiayaan.
"MDS menyuruh D push up 50 kali, karena korban hanya sanggup 20 kali korban," kata Ade saat konferensi pers di Polres Metro Jakarta Selatan, Jumat (24/2).
Mario lalu menyuruh David untuk mengambil sikap tobat, namun korban tak bisa melakukan itu. Anak Rafael Alun Trisambodo ini lalu menyuruh korban untuk mengambil posisi push up. Setelah itu, tersangka melakukan penganiayaan kepada korban dan Shane merekam kejadian ini dengan handphone Mario Dandy.