Siswa SMP Tewas Tertabrak Kereta Saat Bikin Konten Dekat Rel, Ini Imbauan Polisi

| 05 Feb 2024 14:41
Siswa SMP Tewas Tertabrak Kereta Saat Bikin Konten Dekat Rel, Ini Imbauan Polisi
Ilustrasi anak-anak sedang bermain di rel kereta api. (Antara)

ERA.id - Polsek Matraman mengingatkan agar warga agar tidak membuat konten di lokasi berbahaya seperti bantaran rel kereta api menyusul tewasnya siswa SMP yang tertabrak kereta di perlintasan dekat Stasiun Pondok Jati, Matraman, Jakarta Timur.

"Kami ingatkan agar masyarakat tidak berada di sekitar bantaran rel kereta api. Apalagi membuat konten karena membahayakan keselamatan dirinya," kata Kapolsek Matraman Kompol Suprasetyo  di Jakarta, Senin (5/2/2024). 

Pada Minggu petang (4/2), Kapolsek Matraman bersama jajarannya melakukan patroli di areal PT KAI  Jalan Pisangan Baru Tengah II RT 08/RW 03 Kelurahan Pisangan Baru karena di daerah itu rawan orang tertabrak kereta api.

"Anggota kami menjumpai beberapa anak yang sedang membuat konten di pinggiran rel kereta api," kata Suprasetyo.

Dia juga mengajak kepada warga untuk saling mengingatkan guna menjaga keselamatan karena sudah ada korban tertabrak kereta pada saat membuat konten.

"Untuk membuat konten hendaknya meminta izin dulu kepada PT. KAI dan warga setempat, tidak asal saja membuat konten," ujarnya.

Seorang pelajar berinisial AR (14) tewas tertabrak kereta yang melaju dari Jatinegara ke Stasiun Pasar Senen di perlintasan dekat Stasiun Pondok Jati, Matraman, Jakarta Timur, pada Sabtu (3/2).

Kanit Reskrim Polsek Matraman.AKP Mochamad Zen mengatakan berdasarkan olah tempat kejadian perkara (TKP) dan keterangan rekan korban di lokasi AR diduga tewas ketika merekam video untuk keperluan konten.

"Korban di TKP lagi bikin video cinematic (menggunakan efek seperti di bioskop)," kata Zen.

Akibat benturan yang kencang mengakibatkan korban terpental ke tepi rel dan meninggal dunia di lokasi kejadian akibat luka berat pada bagian kepala dan kedua tangan

Korban pun dilarikan ke Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM), Jakarta Pusat untuk proses visum, namun kini sudah diserahkan ke pihak keluarga.

"Jenazah korban setelah divisum sudah diambil keluarga," ujar Zen. (An)

Rekomendasi