Kronologi Penemuan Mayat di Gudang Kimia Farma Samarinda, Sempat Dihubungi Suami Usai Menghilang

| 20 Mar 2024 19:00
Kronologi Penemuan Mayat di Gudang Kimia Farma Samarinda, Sempat Dihubungi Suami Usai Menghilang
Jenazah di gudang Kimia Farma Samarinda (ANTARA/Ahmad Rifandi)

ERA.id - Kepala Kepolisian Resor Kota (Kapolresta) Samarinda, Kalimantan Timur (Kaltim) Kombes Pol Ary Fadli mengungkapkan hasil penyelidikan terkini terkait penemuan jenazah di gudang Kimia Farma berinisial BMJ (56). Polisi menjelaskan korban sempat dihubungi suaminya setelah menghilang.

"Penyelidikan dilakukan oleh tim penyidik Polsek Samarinda Kota, bersama Satreskrim Polresta Samarinda," kata Ary, dikutip Antara, Rabu (20/3/2024).

Ary lantas menjelaskan kronologi kejadian penemuan jenazah tersebut oleh salah seorang pegawai Kimia Farma. Dalam keterangannya, Ary menjelaskan seorang ibu memasuki apotek dan menuju ruang racik obat sambil membawa kantong kresek hitam.

Saksi di lokasi kejadian sempat mengira kantong tersebut berisi sampah dan melihat ibu tersebut menuju ke taman belakang untuk mencuci tangan. Petugas di Kimia Farma lantas membuang kantong kresek itu ke tempat sampah.

"Kantong kresek yang ditemukan di musala berisi bungkus makanan kecil. Seorang petugas Kimia Farma yang ingin menggunakan toilet menemukan kantong tersebut dan membuangnya ke tempat sampah, mengira itu adalah sampah," ungkap Ary.

Lalu, BMJ yang sedang menjalani kontrol dan pemeriksaan di Rumah Sakit Jiwa Atma Husada sempat meminta minum kepada suaminya. Suaminya pun pergi meninggalkan BMJ seorang diri untuk mengambil obat.

Ketika suaminya kembali, ia tidak menemukan istrinya dan berusaha untukmenghubungi melalui ponsel namun tidak berhasil.

Ary menjelaskan bahwa jenazah seorang perempuan di gudang Kimia Farma memang ditemukan di bagian belakang gudang yang digunakan untuk menyimpan barang-barang yang sudah tidak terpakai.

"Kami telah melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) dan menemukan jenazah perempuan berinisial BMJ (56) dengan barang bukti berupa ponsel dan dompet yang berisi uang Rp110 ribu," ujar Ary.

Ary menyampaikan bahwa autopsi telah dilakukan dan pihaknya sedang menunggu hasil digital forensik untuk mengetahui penyebab kematian.

Terkait gudang tempat penemuan jenazah, Ary menjelaskan kondisi tempat itu tidak dalam kondisi terkunci. Dari hasil investigasi juga terungkap bahwa terdapat panggilan masuk di ponsel korban dari suami korban.

Terkait penemuan jenazah itu, enam orang saksi dari Kimia Farma telah diperiksa, termasuk saksi yang pertama kali melihat korban memasuki apotek dan mengarahkannya ke ruang racik obat.

Sementara untuk kamera pengawas (CCTV) dari lokasi kejadian telah diamankan dan sedang dianalisis oleh laboratorium di Surabaya untuk memastikan tidak ada rekayasa dalam rekaman tersebut.

Lebih lanjut, proses penyelidikan masih berlanjut dengan rencana pra-rekonstruksi untuk memahami kronologi peristiwa tersebut.

"Kami berkomitmen untuk mengungkap peristiwa ini secara terang benderang dan memberikan kepastian kepada pihak keluarga," tegas Ary.

Rekomendasi